Selasa, 22 Desember 2015

Salam Untuk Mama

Hai, Ma. Aku mau jadi anak paling mainstream sedunia yang ngucapin selamat hari ibu ke mama.

Beberapa tahun yang lalu, aku sempat menuliskan selamat hari ibu ke mama. Iyaa, waktu itu aku sedang jauh ratusan kilometer dari mama. Dan sekarang pun. Aku sedang jauh ratusan kilometer dari mama, sedang pusing karena kuliah, sedang jenuh karena banyak tugas, sedang gugup karena mau ujian akhir dan sedang shock karena sebentar lagi harus menyusun tugas akhir. Tapi aku yakin banget Ma, lelahku tak sebanding dengan lelahmu. Peluhku tak sebanding dengan peluhmu, penderitaanku mungkin tak sebanding dengan penderitaanmu, sementara aku selalu berdoa agar mama tidak pernah menderita, sedikitpun.

Hai Ma
Aku tahu, aku belum bisa jadi anak yang baik dan berbakti pada Mama. Aku masih suka manja, aku masih suka menyebalkan, aku masih suka menjengkelkan, aku masih suka bikin Mama sedih, aku masih suka bikin Mama pusing. Maafkan aku ya, Ma. Bukannya aku tidak mau berusaha, aku pun sedang berusaha, berusaha menjadi anak yang baik, menjadi manusia yang bermanfaat, menjadi mahasiswa yang rajin, menjadi teman yang menyenangkan meski tidak selalu.

Ma,
Aku tidak tahu pasti, apa yang sudah aku lakukan untuk membuatmu bahagia dan bangga pada anak pertamamu ini.  Aku tidak tahu pasti, sejauhmana aku pernah menyakiti dan membuat mama jengkel dengan segala tingkah lakuku. Aku tidak tahu pasti, seberapa besar harapan yang mama berikan untukku, tapi tidak dengan baik aku memenuhi harapan mama.

Tapi Ma,
Terima kasih untuk Mama, sudah mengantarku sampai sejauh ini. Mama jangan pernah lelah dan selalu sehat ya, untuk menemani aku lebih jauh lagi. Mama, belum banyak yang bisa aku lakukan untuk buat mama bahagia, belum banyak yang bisa aku lakukan untuk membuat mama bangga. Tapi Ma, dari itu semua, aku usahakan untuk selalu menjaga nama baik mama dan bapak. Aku selalu usahakan agar menjadi manusia yang baik dan bermanfaat untuk semua orang.

Mama,
Aku ingin menjadi seperti mama, yang sehat dan kuat, yang selalu bisa membuat orang bahagia, yang bisa masak makanan enak, yang bisa setia dan tidak pernah mengeluh mendampingi bapak, yang tidak pernah sedikitpun merasa lelah mengurusku dan adikku, yang bisa menjadi wanita yang kuat dan hebat, yang selalu bisa tersenyum, yang selalu bisa menguatkan kami, yang bisa menjadi sedewasa mama. Ajari aku ma, agar aku bisa menjadi seperti mama, dan kelak ada seseorang yang dengan bangga menyebutku: dia istriku, dia ibuku, seperti dengan bangganya engkau menyebutku: dia anakku dan dengan bangganya aku menyebut mama: dia mamaku dan seperti bapak yang selalu bangga dan cinta pada mama: karena dia istriku.

Mama,
Aku akan selalu berusaha, mungkin tidak menjadi yang terbaik, tapi akan selalu berusaha menjadi orang baik. Tidak perlu aku sebutkan disini, cukup aku dan Allah yang tahu.

Mama,
Terima kasih ya, untuk doa yang tak pernah berhenti mengalir untukku, untuk cinta yang pernah padam dalam dirimu, untuk rindu yang terus engkau sematkan padaku, untuk harapan yang engkau sematkan padaku, untuk semangat, dukungan dan kasih sayang yang tak pernah sedikitpun berhenti untukku.

Mama,
Kelak aku akan buktikan bahwa aku bisa membuat mama dan bapak bangga padaku.
Maafkan aku ma, aku belum bisa menjadi anak yang baik.
Tapi cintaku tak pernah padam untukmu, semakin hari justru semakin bertambah.
Terima kasih untuk segala perasaan indah dan kepercayaan yang selalu mama berikan untukku.

Yaa Allah,
Segala doa untuk mama memang tak aku sampaikan disini, namun disetiap sujudku, dan kapanpun aku mengingat-Mu, aku berusaha untuk selalu mendoakan mama dan juga bapak. Jagalah mama dan bapak sebagaimana mereka menjagaku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku.




Regards,

Your daughter.
I love you as long as you love me
I love you always