Selasa, 30 April 2013

mantan itu

mantan itu apa ya?
musuh? teman? sahabat? mantan pacar? saudara? atau apa?
orang yang nyebelin? tukang ganggu? orang yang suka bikin galau? orang yang susah dimove on-nin?
atau apa?

sering aku dengar, "aku sebel sama mantanku gara-gara blablabla", "aku benci sama mantanku gara-gara blablabla" atau "aku masih sayang sama mantanku :("
yaa memang itu hak masing-masing orang untuk menilai dan membuatnya memiliki "harga" dihidupnya dengan cara dan value yang berbeda-beda, termasuk yang disebut mantan itu. nggak menutup kemungkinan juga dengan aku..... :)

aku bukan orang yang super galau gara-gara nggak punya mantan. aku juga bukan orang yang super galau gara-gara mantan ngeselin, tukang ganggu atau susah banget kalo dimove on-nin. bukan. aku bukan yang seperti itu. aku punya mantan (nggak usah disebut lah jumlahnya). mereka (tsaaahhh ketauan kalo mantannya lebih dari satu :p) aku anggap itu temanku, ada juga yang aku anggap sahabatku. bukan apa-apa. aku bukan tipe orang yang suka cari musuh. bukan tipe orang juga yang suka jadiin mantan itu "barang haram" atau apalah kalian menyebutnya. bukan, aku bukan seperti itu. hanya bercerita sedikit kenapa aku begini ;)

aku memang bukan orang yang suka cari musuh. aku punya prinsip, kurang lebih seperti ini "aku tidak akan membenci atau mengganggap musuh seseorang yang pernah dekat denganku, yang pernah memberikan aku sedikit banyak pelajaran mengenai agama, hidup dan cinta". ya seseorang yang aku maksud disini adalah mantanku. aku tak masalah bila mereka membenciku atau malah nggak pernah menganggap aku ini mantannya. itu hak masing-masing orang. tapi buatku, mereka adalah temanku.

kenapa teman? bukannya musuh?
inget nggak waktu pertama kali kita jatuh cinta sama orang yang kita sebut mantan? inget kenapa? inget bagaimana? inget ceritanya? inget susahnya? inget senengnya? inget perjuangannya? inget pengorbanannya? inget?
sebenarnya begini, mereka adalah orang yang dikirim Allah untuk jadi "jodoh sementara" buat kita. dari dia, kita diajarkan banyak hal. bagaimana rasanya kita mencintai seseorang. bagaimana rasanya kita berkorban. bagaimana rasanya kita berjuang. bagaimana rasanya kita merasakan bahagia. bagaimana rasanya kita merasakan sedih, galau dan patah hati. buat apa Allah mengajarkan kita seperti ini melalui mereka? agar kita bisa tau bagaimana rasanya harus memaafkan seseorang, bukan melupakan atau membencinya. siapa yang bisa menjamin kenangan takkan pernah muncul lagi selagi kita masih punya otak dan hati? Allah juga mengajarkan kita bagaimana harusnya kita bersabar, karena tanpa mereka kita juga nggak punya pengalaman tentang bersabar dalam mencintai, bukan? yang paling penting adalah Allah mengajarkan kita, bagaimana kita bisa tahu, mana orang yang benar-benar cocok dengan kita, dan mana yang tidak. bagaimana kita bisa menghargai dan toleransi pada seseorang. bagaimana kita bisa menahan ego dan saling berbagi. bagaimana rasanya menunggu dan merubah diri menjadi lebih baik. bagaimana rasanya memilih seseorang yang cocok, berdasarkan hati, bukan hanya dari sekedar fisik ataupun materi. siapa yang bisa menjamin fisik akan tetap bagus dan materi yang terus melimpah? tapi hati yang baik akan selalu jadi mahkota pada orang-orang yang memang berhati mulia.

jangan dulu membenci seseorang terlalu cepat karena sesuatu hal yang sepele

pernahkah kau merasa bagaimana rasanya membenci seseorang yang telah menyakiti kita? pernahkah kau merasa bagaimana rasanya seseorang membenci kita?
jangan dulu terlalu cepat membencinya hanya karena dia melakukan kesalahan yang sepele. selingkuh hal sepele? ya mungkin juga tidak terlalu sepele. tapi sesungguhnya dia mengajarkan kepada kita, siapa yang pantas untuk kita, dan siapa yang tidak ;) who knows? walaupun jodoh ditangan Tuhan, tapi bila kita hanya dia dan tak berusaha juga akan tetap disimpan Tuhan bukan? jangan kecewa ketika usahamu mencari seseorang ternyata tidak sesuai dengan apa yang kau harapkan. Tuhan lebih tahu apa yang lebih kamu butuhkan ketimbang apa yang kamu inginkan. Tuhan lebih tahu mana yang tepat buatmu, bukan hanya sekedar dia yang terbaik.

jangan pernah membenci mantan. kenapa? bukankah kita juga pernah mencintainya? memujanya? merindukannya? pernahkah kamu berpikir, bagaimana menjadi seseorang yang dibenci oleh orang lain? pada masalah yang sebenarnya sudah jauh terlewat namun selalu diungkit? don't be a suck man! mantan juga manusia, butuh dihargai dan dihormati. rasanya tidak enak bukan ketika ada orang yang tidak menghargai dan menghormati kita? ;)

kuncinya cuma satu. jujur pada hatimu, maafkan lalu ikhlaskan. dengan begitu, kamu tidak perlu lagi membencinya atau mencintainya. jika dia berbuat salah, tegurlah dengan cara yang terbaik, lalu maafkan.

jadi mantan itu adalah teman. teman yang pernah mengajarkan kita bagaimana rasanya mencintai dan dicintai orang lain. jadi mantan adalah sahabat. sahabat yang pernah mengajarkan kebaikan, keburukan dan kedewasaan.

Senin, 15 April 2013

curhatan mahasiswa yang disangka "dukun"

ini cerita tentang aku dan jurusan yang aku pilih dibangku universitas
aku memilih jurusan ini, karena dulu sekali aku berpikir aku masuk jurusan ini hanya dengan modal "sering dicurhati" sama teman-temanku. *sigh *pikiran macam apa ini

begini,
aku kuliah mengambil jurusan psikologi. ya, P-S-I-K-O-L-O-G-I. bagi sebagian orang, jurusan ini keren. bagi sebagian lain, jurusan ini biasa saja. tapi bagiku, jurusan ini SANGAT KEREN DAN LUAR BIASA. sungguh. kenapa? karena hanya di jurusan ini kau dianggap dukun, paranormal, tukang tes, tukang mecat orang, tukang ngurusin orang gila dan lain sebagainya. whatever deh. toh anggapan itu tidak semua benar dan tidak semua salah.
sering kali, saat baru memasuki masa-masa awal perkuliahan, INI PSIKOLOGI ITU ILMU APAAN SIH? KOK ABSTRAK BEGINI? yang dipelajari itu manusia, perasaannya, kepribadiannya, karakternya, kognitifnya, hambatan-hambatan perkembangan. DAN LHO KOK ADA STATISTIK? waw, keren ini. jujur, awal perkuliahan adalah masa-masa sulit. bukan apa-apa, hanya karna aku seorang anak IPA yang biasa berhadapan dengan angka dan huruf, sekarang harus berhadapan dengan buku yang fullteks. fiuuuhhhh. bayangkan! aku yang tidak suka menghafal kalimat-kalimat. aduhaduhaduh, mamak, tolong saya. tapi sekian lama, sekian lama, sekian lama. aku makin suka, makin cinta sama pilihanku. sempat aku berpikir kalau aku salah memilih jurusan, tapi justru aku yang "terjerumus" dalam jurusan ini. psikologi itu loveable banget deh! kudu dicoba! *emang makanan* -__-

berhubung awal kuliah masih sombong, dan masih kebawa ego anak SMA yang ababil itu, dengan bangganya aku pamerin kesana kemari. setiap kali ada yang bertanya, dengan mantap aku menjawab, PSIKOLOGI. tapi tapi tapi, yang membuatku terkadang muak dengan pertanyaan orang adalah "Mbak, berarti bisa meramal dong? bisa tau karakter saya? coba lihat wajah saya Mbak, menurut Mbak, saya orang yang seperti apa?" makjleebbbb. langsung diem saya. INI ORANG MIKIR APAAN SIH, EMANGNYA PSIKOLOGI ITU ILMU PERDUKUNAN ATAU BELAJAR TENTANG BAGAIMANA CARANYA MENJADI PARANORMAL, HAH?!!!! nggak habis pikir, benar-benar tidak habis pikir. itu sangat menyebalkan adalah ketika calon profesi kamu nantinya disama-samain sama DUKUN atau PARANORMAL yang bisa ngeramal orang.
itu belum seberapa, orang yang benar-benar tidak tahu tentang psikologi adalah suatu anugerah atau musibah (?). kenapa? karena pertanyaan mereka hanya "psikologi itu apa sih? belajarnya tentang apaan?" nah, itung-itung sambil inget-inget tentang bahan kuliah, dijelasin itu satu-satu. tapi yang menyebalkan adalah ketika pertanyaan tersebut berubah menjadi "berarti bisa ngeramal dong? bisa tolong dilihatin gimana saya?" ini apaaaa pula -___-
yah, lama-lama jadi mahfum juga sama pertanyaan-pertanyaan itu. mungkin karena mereka mengira psikologi itu ilmu yang "bisa ngeramal" makanya begitu. itu masih lebih mending daripada saat salah seorang teman menanyakan kepadaku (kejadian ini belum lama terjadi). mendadak teman yang lama sekali tak ada kabarnya itu mengirim BBM. awalnya hanya basa-basi tidak jelas. sampai pada masalah perkuliahan. pikiranku udah ngomong 'ini pasti minta diramal' 'ini pasti minta diramal'. ternyata dugaanku salah! *makanya jangan suudzon*. bener-bener nggak diduga DAN TANPA DOSA mohon-mohon "AKU MINTA TOLONG AJARIN PSIKOTES DONG!" apaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa? "IYA, TOLONGIN AKU AJARIN PSIKOTES BIAR AKU KALAU MAU DAFTAR KERJA LANGSUNG KETERIMA" what theeeeeeeeeeeee -___-

maaf ya bukannya sok-sokan. aku juga mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi. bagaimana bisa aku ngajarin psikotes atau ngeramal tentang karakter seseorang lewat wajah HANYA KARENA AKU MAHASISWA PSIKOLOGI? nggak banget deh. boro-boro deh, orang kami-kami yang masih mahasiswa psikologi juga masih sering di asessment sama dosen sendiri kok harus mengasessment orang. kalau salah gimana? urusan kan bisa panjang. niatnya ngajarin biar lulus psikotes, eh malah bikin orang itu nggak lulus-lulus psikotes. kan bahaya itu! apalagi ngeramal karakter orang. kebanyakan masih menduga-duga. aku pribadi, pasti selalu ngasih embel-embel pertanyaan "bener nggak?" setiap habis nebak karakter atau perasaan seseorang. kalau salah ya maklum, berarti minta maaf. kalau bener ya syukur.
jadi teringat kejadian waktu KKN kemarin. nggak sengaja mengamati salah seorang temen dan ngomong tentang karakter dia (secara ya, kita nggak saling kenal satu sama lain sebelumnya, tiba-tiba harus hidup dirumah warga jauh dari kota besar selama 45hari, mau nggak mau), langsung orang-orang menganggap aku ini pinter lah, cerdas lah, jenius lah, apa lah. -___-
serba salah memang.

buat temen-temen yang belum tau gimana itu psikologi. jangan sekali-kali tanya macam begitu sama mahasiswa psikologi deh ya! kalau yang ditanya orangnya kebetulan bener. kalau ada yang sok-sokan bisa jawab padahal otakknya blank? nggak ada yang bisa nanggung -___-
aku saranin, lebih baik tanya langsung yang udah ahli. kan banyak tuh, ada plang dengan embel-embel gelar psikologi atau bisa tanya di RSJ. nggak usah takut, nggak usah malu, dan TIDAK USAH MERENDAHKAN! mereka juga menerima orang yang normal kok buat konsultasi, atau mau sekalian terapi pikiran biar nggak kotor dan pesimis juga mungkin bisa -___-
yang jelas, kami ini manusia biasa. jangan sepelekan kami dan jangan mengagungkan kami. kita masing-masing punya passion kok dibidang masing-masing. mungkin memang kami lebih bisa dalam ilmu jiwa, tapi belum tentu kami bisa diilmu lain. jangan berkecil hati dan jangan mengecilkan kami.

RESPECT

Senin, 08 April 2013

Aku Ingin ~ Sapardi Djoko Damono

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

-Sapardi Djoko Damono-