Senin, 15 April 2013

curhatan mahasiswa yang disangka "dukun"

ini cerita tentang aku dan jurusan yang aku pilih dibangku universitas
aku memilih jurusan ini, karena dulu sekali aku berpikir aku masuk jurusan ini hanya dengan modal "sering dicurhati" sama teman-temanku. *sigh *pikiran macam apa ini

begini,
aku kuliah mengambil jurusan psikologi. ya, P-S-I-K-O-L-O-G-I. bagi sebagian orang, jurusan ini keren. bagi sebagian lain, jurusan ini biasa saja. tapi bagiku, jurusan ini SANGAT KEREN DAN LUAR BIASA. sungguh. kenapa? karena hanya di jurusan ini kau dianggap dukun, paranormal, tukang tes, tukang mecat orang, tukang ngurusin orang gila dan lain sebagainya. whatever deh. toh anggapan itu tidak semua benar dan tidak semua salah.
sering kali, saat baru memasuki masa-masa awal perkuliahan, INI PSIKOLOGI ITU ILMU APAAN SIH? KOK ABSTRAK BEGINI? yang dipelajari itu manusia, perasaannya, kepribadiannya, karakternya, kognitifnya, hambatan-hambatan perkembangan. DAN LHO KOK ADA STATISTIK? waw, keren ini. jujur, awal perkuliahan adalah masa-masa sulit. bukan apa-apa, hanya karna aku seorang anak IPA yang biasa berhadapan dengan angka dan huruf, sekarang harus berhadapan dengan buku yang fullteks. fiuuuhhhh. bayangkan! aku yang tidak suka menghafal kalimat-kalimat. aduhaduhaduh, mamak, tolong saya. tapi sekian lama, sekian lama, sekian lama. aku makin suka, makin cinta sama pilihanku. sempat aku berpikir kalau aku salah memilih jurusan, tapi justru aku yang "terjerumus" dalam jurusan ini. psikologi itu loveable banget deh! kudu dicoba! *emang makanan* -__-

berhubung awal kuliah masih sombong, dan masih kebawa ego anak SMA yang ababil itu, dengan bangganya aku pamerin kesana kemari. setiap kali ada yang bertanya, dengan mantap aku menjawab, PSIKOLOGI. tapi tapi tapi, yang membuatku terkadang muak dengan pertanyaan orang adalah "Mbak, berarti bisa meramal dong? bisa tau karakter saya? coba lihat wajah saya Mbak, menurut Mbak, saya orang yang seperti apa?" makjleebbbb. langsung diem saya. INI ORANG MIKIR APAAN SIH, EMANGNYA PSIKOLOGI ITU ILMU PERDUKUNAN ATAU BELAJAR TENTANG BAGAIMANA CARANYA MENJADI PARANORMAL, HAH?!!!! nggak habis pikir, benar-benar tidak habis pikir. itu sangat menyebalkan adalah ketika calon profesi kamu nantinya disama-samain sama DUKUN atau PARANORMAL yang bisa ngeramal orang.
itu belum seberapa, orang yang benar-benar tidak tahu tentang psikologi adalah suatu anugerah atau musibah (?). kenapa? karena pertanyaan mereka hanya "psikologi itu apa sih? belajarnya tentang apaan?" nah, itung-itung sambil inget-inget tentang bahan kuliah, dijelasin itu satu-satu. tapi yang menyebalkan adalah ketika pertanyaan tersebut berubah menjadi "berarti bisa ngeramal dong? bisa tolong dilihatin gimana saya?" ini apaaaa pula -___-
yah, lama-lama jadi mahfum juga sama pertanyaan-pertanyaan itu. mungkin karena mereka mengira psikologi itu ilmu yang "bisa ngeramal" makanya begitu. itu masih lebih mending daripada saat salah seorang teman menanyakan kepadaku (kejadian ini belum lama terjadi). mendadak teman yang lama sekali tak ada kabarnya itu mengirim BBM. awalnya hanya basa-basi tidak jelas. sampai pada masalah perkuliahan. pikiranku udah ngomong 'ini pasti minta diramal' 'ini pasti minta diramal'. ternyata dugaanku salah! *makanya jangan suudzon*. bener-bener nggak diduga DAN TANPA DOSA mohon-mohon "AKU MINTA TOLONG AJARIN PSIKOTES DONG!" apaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa? "IYA, TOLONGIN AKU AJARIN PSIKOTES BIAR AKU KALAU MAU DAFTAR KERJA LANGSUNG KETERIMA" what theeeeeeeeeeeee -___-

maaf ya bukannya sok-sokan. aku juga mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi. bagaimana bisa aku ngajarin psikotes atau ngeramal tentang karakter seseorang lewat wajah HANYA KARENA AKU MAHASISWA PSIKOLOGI? nggak banget deh. boro-boro deh, orang kami-kami yang masih mahasiswa psikologi juga masih sering di asessment sama dosen sendiri kok harus mengasessment orang. kalau salah gimana? urusan kan bisa panjang. niatnya ngajarin biar lulus psikotes, eh malah bikin orang itu nggak lulus-lulus psikotes. kan bahaya itu! apalagi ngeramal karakter orang. kebanyakan masih menduga-duga. aku pribadi, pasti selalu ngasih embel-embel pertanyaan "bener nggak?" setiap habis nebak karakter atau perasaan seseorang. kalau salah ya maklum, berarti minta maaf. kalau bener ya syukur.
jadi teringat kejadian waktu KKN kemarin. nggak sengaja mengamati salah seorang temen dan ngomong tentang karakter dia (secara ya, kita nggak saling kenal satu sama lain sebelumnya, tiba-tiba harus hidup dirumah warga jauh dari kota besar selama 45hari, mau nggak mau), langsung orang-orang menganggap aku ini pinter lah, cerdas lah, jenius lah, apa lah. -___-
serba salah memang.

buat temen-temen yang belum tau gimana itu psikologi. jangan sekali-kali tanya macam begitu sama mahasiswa psikologi deh ya! kalau yang ditanya orangnya kebetulan bener. kalau ada yang sok-sokan bisa jawab padahal otakknya blank? nggak ada yang bisa nanggung -___-
aku saranin, lebih baik tanya langsung yang udah ahli. kan banyak tuh, ada plang dengan embel-embel gelar psikologi atau bisa tanya di RSJ. nggak usah takut, nggak usah malu, dan TIDAK USAH MERENDAHKAN! mereka juga menerima orang yang normal kok buat konsultasi, atau mau sekalian terapi pikiran biar nggak kotor dan pesimis juga mungkin bisa -___-
yang jelas, kami ini manusia biasa. jangan sepelekan kami dan jangan mengagungkan kami. kita masing-masing punya passion kok dibidang masing-masing. mungkin memang kami lebih bisa dalam ilmu jiwa, tapi belum tentu kami bisa diilmu lain. jangan berkecil hati dan jangan mengecilkan kami.

RESPECT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar