Minggu, 24 November 2013

apakah skripsi selalu seperti ini?

ggrrrrrrrrrr
*tulisan ini saya buat saat sedang merasa galau, tertekan, kesel, capek, bete, nggrundel (halah) sama skripsi tersayang dan tercintaku*

beneran nggak sih skripsi selalu bikin kaya gini? selalu bikin galau habis-habisan? hai kalian, jawablaahhh -__-

sedikit curhat aja sih. ini lagi ada di tahap atau fase dimana, saat nyebar angket banyak, angketmu tersisa lumayan dan kamu dapat tekanan dari sana sini, galau maksimal, stres akut, (amit-amit jangan sampai) depresi. di saat seperti ini sebenernya lupa, bahwa jalan di depan juga pasti ada yang lebih susah dari ini, jadi kenapa mengeluh?

ggggggggrrrrrrrrrrrrrrrrr
tulisan absurd, soalnya pikiran juga lagi absurd

Jumat, 18 Oktober 2013

move on

pernah nggak kamu ngerasa sakit hati atau patah hati sama orang yang bener-bener kita sayang? gimana rasanya? pasti sakit kan ya. pernah nggak mencoba buat melupakannya dan ternyata masih susah? pasti pernah. it's been called move on :)

kalau dibahasakan sendiri, move on itu bergerak, maju. bergerak dari mana? bergerak dari satu tempat ke tempat lain. maju kemana? maju ketempat yang menurut kita lebih baik atau sedang mencoba membuat tempat itu lebih baik. move on itu sekarang identik dengan orang yang habis putus terus pengen melupakan dengan berbagai cara, atau orang yang ditolak cintanya tapi masih belum bisa menerima keadaan dan berusaha melupakan. yaaa, itu sih populernya kata-kata move on sekarang. padahal nggak semua arti kata move on itu untuk menggambarkan tentang cinta melulu lho. bisa aja tentang skripsi *ppftttt. harus bisa move on dari skripsi itu berarti ya harus rela berkorban lebih banyak buat kelangsungan hidup skripsi yang lebih layak dan lebih makmur *halah apaan coba.

tapi disini aku nggak mau ngomongin masalah skripsi dulu. mau ngomong masalah cinta *biar dikira anak muda :p

dan horeeeeeeeeee :D
sekarang aku udah move on lho dari seseorang yang membelenggu perasaanku bertahun-tahun. it's not easy, you know. dan setelah move on begini, satu hal yang selalu ada dibenakku. KENAPA SIH INI NGGAK BISA AKU LAKUIN DARI DULU? -_-
sungguh, awalnya aku pikir, move on dari dia adalah sesuatu hal yang sangat nggak mungkin buatku. bagaimana bisa coba aku hidup tanpa punya cinta buat dia yang sungguh-sungguh sangat berarti buatku? dan aku selalu saja dengan bodohnya menunggu dan menunggu dia yang nggak jelas juntrungannya, mau suka aku atau nggak? atau malah udah nglupain aku.

tapi dari situ, dari awalnya yang sangat susah, aku berpikir, berpikir dan terus berpikir. semakin hari aku semakin tua. semakin hari aku semakin dewasa. semakin hari harusnya aku bergerak maju, bukannya stuck ditempat yang nggak seharusnya (baca: nggak bisa pergi jauh dari dia). teringat nasihat dari seorang teman (entah dari mana sumbernya, aku lupa) yang bilang, "jadi perempuan itu harusnya kuat, nggak boleh nunggu satu orang yang mengabaikan kamu dan kamunya malahan mengabaikan orang-orang yang serius sayang sama kamu. emangnya kamu mau gitu sampai umur 30an nggak nikah-nikah gara-gara nunggu orang itu? nunggu dia yang jelas-jelas udah bahagia sama pilihannya dia? kamu mau jadi orang bodoh atau apa?" jleb sekali omongannya. awalnya (jujur) aku sakit hati sama omongannya. pikirku ya siapa dia berani-beraninya ngomong gitu sama aku. tapi lama-lama dipikir, bener juga ya. aku nggak mau gara-gara dia, aku malahan jadi nggak nikah-nikah. naudzubillah.

lalu, bagaimana aku bisa move on? pertama-tama yang aku lakukan adalah berdamai dengan kenyataan. lebih membuka hati, bahwa apa yang kamu lihat selama ini itu benar. harus bisa berpikir realistis, bukan hanya mengandalkan perasaan. ya kita nggak bisa terus-menerus mengandalkan perasaan bukan tanpa berpikir? ya begitulah seharusnya.
yang kedua, adalah ikhlas. ya, ini bagian yang paling susah. ikhlasin orang yang selama ini udah mengisi hati dan pikiran serta hari-harimu selama bertahun-tahun memang bukanlah perkara mudah. tapi jika terus-menerus bertahan pada perasaan yang terus-menerus menyakitmu, bukankah justru kamu sedang merusak dirimu sendiri? ya, itulah aku yang pikirkan. sambil terus berusaha untuk berdamai dengan kenyataan, aku juga mencoba ikhlas. mencoba kembali menjadi orang ceria dan tidak pemarah seperti dulu kalau didepan dia. mencoba berdamai dan bersikap ramah ke pacarnya memang bukanlah perkara mudah, tapi kalau nggak sekarang ya mau kapan lagi kan? ada rasa takut waktu pertama kali mencobanya. dan alhamdulillah, ada moment tepat buat ngelakuin semua itu. nggak bisa nyangkal kalau hati juga berdebar-debar nggak karuan. tapi, voila, alhamdulillah loh, beban berat yang menumpuk di kepala dan hati tiba-tiba menghilang dan menguap begitu aja. rasanya plong. pikiran dan perasaan juga jadi lebih ringan.

nggak cukup sampai disitu, nggak cukup sekali juga. berkali-kali melakukan itu, sampai perasaan ini benar-benar hilang. sungguh, rasanya, aku bisa melihat senyum tulus diwajah mereka berdua itu suatu kebahagiaan tersendiri buatku. mereka nyaman, aku juga merasa nyaman dengan perasaan yang sekarang. nggak ada lagi cemburu seperti dulu. nggak ada lagi amarah-amarah seperti dulu. dan alhamdulillah, semuanya terlihat begitu menyenangkan.

KENAPA NGGAK DARI DULU YA? kenapa nggak dari dulu? karena selama "nggak dari dulu" itu kita sedang berproses, menentukan mana yang akan menjadi terbaik buat kita. mana yang menjadi terbaik untuk hati dan pikiran kita. nggak asal mengambil keputusan saat hati dan pikiran juga lagi kacau dan panas-panasnya. proses "kenapa nggak dari dulu" itu juga sebenarnya membantu kita melihat proses, membantu kita buat menjernihkan pikiran juga buat baiknya kemana kita melangkah. saat kita melangkah, bertahan atau move on, itu sebenarnya membantu kita mengambil keputusan yang tepat, nggak cuma mengandalkan emosi dan ego sesaat. nggak hanya menyalahkan mereka ataupun keadaan apalagi Tuhan.

ya, yang namanya proses itu nggak ada yang gampang. apalagi yang berkaitan dengan masalah hati. move on itu bukan berarti melupakan dan malah pergi jauh menghindar. bukan. move on yang sebenarnya itu adalah ikhlas. ikhlas melihatnya bahagia bila bukan denganmu.

santai sajalah menjalani hidup. Allah kan sudah menciptakan kita di dunia ini dengan berpasang-pasangan. jemput pasanganmu, dan berbahagialah dengan dia yang juga membahagiakanmu :)





*pssttttt : aku sudah move on darimu bukan berarti aku bisa melupakanmu ya. aku anggap kau itu bagian dari proses pendewasaan dan proses pencarian ;) semoga kau bahagia selalu

Rabu, 11 September 2013

look



kali ini aku bercerita tentang patah hatiku.

mungkin aku memang menyukai (bahkan mencintai) seseorang tanpa sadarnya diriku. bayangkan, sudah lama bersama-sama tapi masih juga nggak sadar. dan memang aku sendiri yang menyangkalnya bahwa rasa itu telah ada. ya, dia pacar orang. dia sahabat baikku. dan aku tidak apa-apa dengan status itu, karena aku hanya sahabat baiknya. aku marah? aku cemburu? aku sebal? aku benci? jelas. karena memang itulah teori patah hatiku. dan aku justru menyadarinya setelah dia benar-benar pergi dariku, pergi meninggalkan aku sendiri dengan menggenggam cinta dan dengan bodohnya selalu berdoa agar kau berpisah dengannya. aku wanita bodoh dengan sejuta pengharapanku padamu, yang bahkan mungkin tak akan pernah kau sadari dan kau pahami.

begini ceritanya, aku terlanjur "terikat dan tak mau melepaskan dirimu". dengan bodohnya. entah hanya aku atau kamu yang bodoh? justru disaat kamu telah dimiliki orang lain, kita justru semakin dekat. dengan status sahabat baik tentunya. tapi yang namanya perasaan memang tak pernah bisa bohong kan? bahkan meski perih sekalipun. aku sering membaca teori dimana-mana. yang mengatakan bahwa "pada akhirnya nanti, kita akan jatuh pada orang yang membuat kita nyaman, yang membuat aman dan tenang berada di dekatnya, selalu tertawa bila disampingnya, bersamanya kamu bisa menjadi apa adanya, serta menghabiskan waktu bersamanya adalah suatu hal yang tidak membosankan". andaikata memang begitulah aku dan kamu, bisakah kamu menyadarinya? karena aku lelah bila hanya aku saja yang menyadarinya dan membiarkan hatiku berspekulasi tentangmu, tentang rasamu dan tentang aku dan kamu.

jauh darimu membuatku banyak berpikir, memang benar, cuma kamu yang bisa membuat jantungku terasa hangat dan sejuk disaat bersamaan. bahkan kamu, satu-satunya lelaki yang tak mungkin menyentuhku, tak mungkin memaksaku, dan dengan ajaibnya, kamu selalu membiarkan aku menjadi diriku sendiri, selalu membiarkan aku mengutarakan apa yang ada didalam kepala dan hatiku tanpa perlu merasakan canggung. kamu dengan ajaibnya, yang mampu membuatku berubah menjadi lebih baik, tapi tak pernah sedikitpun kamu meminta imbalan yang membuatku rugi. tak pernah, karena imbalan yang kamu minta pasti itu juga akan membuatku terpacu lebih untuk berbuat dan melakukan yang terbaik, untuk keluargaku, untuk teman-temanku dan untukmu.

susahnya bangkit darimu membuatku sadar. bila mungkin ada lelaki lain yang benar-benar mencintaiku apa adanya, mungkin melebihi dirimu yang mampu menerimaku apa adanya yang mengharuskan lelaki itu harus berjuang keras untuk mendapatkan hati dan cintaku. mereka bisa saja mendapat perhatianku, tapi belum tentu bisa mendapatkan cintaku.

beberapa saat yang lalu, dari sebuah novel yang ditulis Indah Hanaco yang berjudul The Vanilla Heart, ada salah satu paragraf yang membuatku seakan tersadar oleh sesuatu. oleh perasaan yang selalu aku rasa. begini bunyinya "aku tau semua yang sudah dan akan kamu ucapkan. aku paham semua teori patah hati dan butuh waktu untuk menyembuhkan luka itu. masalahnya, aku keberatan mematuhinya. aku merasa manusia harus bijak memanfaatkan waktu. kenapa manusia mesti membuang waktu untuk menangis sesuatu yang tidak bisa berubah? berduka pun ada masa kadaluwarsanya" barisan kalimat ini jelas bukan ditujukan buatku. aku saja tidak mengenal penulis ataupun tokoh yang ada didalam novel tersebut. tapi novel dan tulisan dari penulis seakan memarahiku, membuatku tersadar. apakah memang aku sebodoh itu? yang membiarkan waktuku terbuang sia-sia hanya untuk menunggu, menunggu dan menunggu seseorang yang sangat tidak jelas nantinya akan bagaimana terhadapku. hei, dia sudah punya pacar, dan bahkan mereka akan segera meresmikan hubungan mereka dalam ikatan pertunangan. apalagi yang kau tunggu? haruskah terus-menerus berpijak pada rasa sok bertanggung jawab menyelamatkan dia dari orang yang tidak kamu sukai? tidak bisakah kau berdamai dengan kenyataan? menerima kenyataan, mengucapkan selamat dan membiarkan dukamu hilang diterpa angin?

TENTU. AKU PUN BISA MELAKUKAN ITU. dengan tidak mengurangi rasa hormat sedikitpun, kamu masih tetap sahabat baikku. kamu masih tetap ada dihatiku, tapi kedudukan dan kadar rasa yang ada tidak bisa semenakjubkan dulu. aku membiarmu terbang mengikuti arah kemana hatimu akan memimpin. aku membiarkanmu merajut asamu hingga tak ada lagi aku yang mengganggumu, tapi akan ada aku yang selalu mendukungmu. hei, biarkan aku mencari kekasih hati lain. aku juga lelah dan jengah menantimu seorang diri. kau berlari dan aku merangkak. aku juga kasihan pada hatiku yang terlalu aku biarkan kosong. hanya berdoa, bila nanti memang kau benar-benar jodohku, aku akan ada disini, merentangkan sayapnya lebar-lebar untuk kau kembali. tapi bila bukan, lihatlah hai sahabat baikku, aku juga tidak akan kalah denganmu :) *you must know what i mean ;)

terima kasih untuk semua yang pernah kau ajarkan untukku. terima kasih untuk semua yang pernah kau berikan untukku. semua-muanya. aku tidak akan pernah bisa membalasnya satu persatu. tapi aku akan balas dengan doa terbaikku agar kau selalu sukses dan selalu dilindungi Allah SWT. dan biarkan Sang Pencipta yang membalas semua kebaikanmu.

satu lagu yang selalu membuatku teringat padamu, Malaikat Juga Tahu - Glenn Fredly


*cepat atau lambat kau akan tahu keberadaan tulisan ini. cepat atau lambat kau akan tau bahwa hanya dirimu yang aku maksud disini. dan disaat kau tau, aku sedang berdiri disini, tersenyum melihat padamu dan berkata "aku baik-baik saja. kaupun harus demikian" :)

i loved you so

on my birthday 2013

tahun ini, tepat di bulan september 2013 tanggal 4 kemarin, aku berulang tahun yang ke-22. alhamdulillah wasyukurillah masih diberikan kesempatan untuk menikmati hidup, menikmati nafas, berkumpul bercanda dan berbagi tawa dan duka bersama orang-orang tercinta, menikmati semua anugerah yang telah Allah berikan padaku.

terlepas dari itu semua, rasa-rasanya ada yang kurang. bukannya aku tidak bersyukur atau bagaimana, ulang tahun kali ini terasa sangat berbeda dibandingkan taun-taun sebelumnya. aku memang tidak pernah suka kalau ada orang yang terlalu menggembar-gemborkan ulang tahunku. bahkan seringkali aku menyembunyikan dan malas untuk membahasnya dengan sahabat-sahabat terdekat. meskipun selalu, 4 september adalah hari yang selalu aku tunggu setiap tahunnya. jujur saja, ulang tahunku tahun terasa berbeda. baik teman-teman maupun keluarga tidak ada yang secara spesial meluangkan waktunya khusus untuk merayakan kecil-kecilan seperti taun-taun sebelumnya. bukan apa-apa, rasanya seperti tidak dianggap :(
aku tahu, teramat sangat tahu, ayah ibuku sibuk mengurus persiapan ini itu untuk (insya Allah) keberangkatan hajinya tahun ini, yang bertepatan pada bulan ini pula. adikku, terlampau sibuk mengurusi semua pernak-pernik untuk ulang tahun sekolahnya. teman-temanku? aku tidak mengharapkan, meskipun sempat terbesit, setidaknya aku ingin mereka mengucapkan langsung padaku. entahlah. aku merasa, aku ingin hari yang sangat-sangat aku tunggu itu menjadi hari spesial, tidak hanya untukku, namun juga orang-orang disekitarku.

sudahlah. tidak perlu mengharapkan muluk-muluk. mereka mengingatnya, mereka mengucapkan selamat saja seharusnya sudah menjadi anugerah tersendiri. alhamdulillah :)
terima kasih teman-teman.
terima kasih keluargaku.
terima kasih semuanya.

semoga doa kalian dijabah Allah SWT dan semoga doa yang baik-baik itu pula akan berlaku buat kalian juga. aamiin.
harapanku, ditahunku yang ke-22 ini adalah lulus kuliah, wisuda, IPK kumlot, masuk salah satu universitas negeri ternama dengan mengambil S2 profesi dengan minat klinis dewasa, mendapatkan jodoh yang selalu aku idam-idamkan, bisa membanggakan orang tua, keluarga dan teman-teman, dijauhkan dari sifat takabur, iri hati dan sifat-sifat buruk lainnya dan semoga menjadi istiqomah di jalan Allah SWT. aamiin.
^_^

Kamis, 30 Mei 2013

penghujung Mei 2013

ini sudah berada dipenghujung bulan Mei 2013
waw, i can't imagine now.
aku sedang membayangkan, bagaimana rasanya harus berpisah dengan sahabat2 terbaik
dengan sahabat2ku, keluarga besar psikologi UNNES 2009 rombel 1

long, long time ago, aku dipertemukan Allah dengan orang2 yang aku panggil sahabat saat ini
aku punya sahabat yang luar biasa menyenangkan dan baik. yaa Allah, ini lebih dari cukup anugerah yang Kau berikan.

aku sedang membayangkan, untuk waktu yang akan datang. hingga tiba saatnya nanti, kita harus berpisah. berpisah dalam hal "kita tidak lagi satu ruangan untuk mengikuti perkuliahan yang manakala terasa sangat membosankan dan awkward". rasanya sungguh, aku tak sanggup membayangkan bagaimana rasanya berpisah dengan sahabat2 terbaikku. ini sungguh loh, aku baru pernah menjalin hubungan persahabatan dengan teman satu kelas. bahkan terakhir kali mungkin SD -___-

aku ingat, ketika kita masing-masing duduk di spot yang menurut kita nyaman buat kita (atau terpaksa dibuat nyaman karena emang kursi udah penuh). aku juga ingat, waktu kuliah, ada yang mengantuk, ada yang tidur, ada yang mengobrol, ada yang pura2 mendengar tapi pikiran entah kemana, ada yang sibuk dengan gadget, ada yang sibuk mencatat, ada yang sibuk memperhatikan (yang ini terpaksa karena harus duduk dibangku paling depan). that's very funny. mungkin nggak banyak yang tau, dan mungkin juga nggak banyak yang menyadari bahwa hal2 kecil seperti ini yang justru membuat kita rindu. yap, rindu. tak perlu jauh2 berpikir saat kita masing2 sudah menyandang gelar S.Psi ya. sekarang saja, rasanya sudah rindu. banyak waktu yang dulu kita habiskan untuk bersama, berbagi cerita, berbagi tawa, sekadar sharing atau memang bertemu hanya saat kuliah (ada), sekarang waktu itu tak lagi sebanyak dulu. entahlah, seperti ada sesuatu yang hilang dalam hidupku. pernahkah kalian merasakannya?

jadi teringat juga waktu kita sama2 disibukkan oleh tugas, tapi nggak menyurutkan kita buat ketemu dan berbagi canda tawa padahal pikiran sedang pusing2nya. memang kalau ketemu orang yang tepat kita bisa melupakan sejenak, tapi ada juga yang bikin malah tambah galau. tapi tenang, ternyata semua itu juga akan (dan sekarang juga sih) bikin kangen. kalau mau ujian, inget kita bareng2 pinjem catetan temen, buat kita copy bareng2. inget waktu kuliah statistik yang rasanya wow sekali. kalian luar biasa, guys!

mungkin ironi ketika aku membandingkan kalian dengan teman2 kelasku dahulu. dan bahkan aku tak menemukan celah untuk menyebut mereka terbaik, karena kalian memang yang terbaik jauh dari mereka. ketika ada seseorang yang bertanya "andai kamu bisa mengulang waktu dan bisa kembali ke masa lampau, ke masa mana yang akan kau pilih untuk mengulang?" dan aku tak menemukan jawaban apapun, karena buatku, selama lebih dari satu dekade aku sekolah (sesungguhnya bosan), aku tak ingin kembali ke masa apapun karena buatku, masa yang sekarang, with you all adalah masa terindah yang pernah aku lalui (dan benar2 aku nggak ingin masa ini cepat berlalu).

bersama kalian, aku benar2 menemukan teman yang luar biasa. luar biasa dalam segala hal. toleransi, kebersamaan, attachment, and something else. entahlah, kalian berbeda. ini karena memang kita sudah dewasa atau karena kita mahasiswa psikologi? :D *abaikan pilihan terakhir. karena buatku, menjadi mahasiswa psikologi, satu kelas bersama kalian, apapun bersama kalian, rasanya itu seperti kesalahan terindah (yep kesalahan, karena aku pernah berpikir, menjadi mahasiswa psikologi itu salah buatku). tapi kesalahan itu menjelma menjadi anugerah.

kalian itu hebat2 semua. tapi kalian sama sekali tidak sombong. kalian mungkin seringkali menggerutu, tapi aku suka karena kita satu pikiran. kalian itu tipikal orang yang sederhana, yang tak mau memamerkan apapun untuk tujuan yang yah mungkin nggak ada gunanya. kalian itu nggak membedakan satu sama lain. dan kalian adalah pengaruh terbesar dalam perkuliahanku dan kehidupan pribadiku. mungkin terdengar seperti gombalan atau bualan. andai aku bisa meminta pada Tuhan, aku akan meminta agar waktuku bersama kalian takkan pernah cepat berlalu. dan kalaupun berlalu, semoga Tuhan akan sering mempertemukan kita diwaktu yang sangat baik.
 
semangat skripsi kawan2ku. semoga Allah selalu memudakan langkah kita kedepannya, aamiin ^_^

Selasa, 21 Mei 2013

karena orang yang tepat itu . . .



orang yang tepat buatmu bukanlah dia yang selalu menuntut perubahan padamu, karena dia yang tepat buatmu benar-benar akan menyukaimu apa adanya. Namun jika kamu bersama seseorang yang selalu menuntut perubahan sesuai keinginannya, itu artinya dia (mungkin) bukan orang yang tepat buatmu

Aku suka kata-kata ini. Kata-kata yang baru saja keluar ketika sedang mengobrol santai dengan salah seorang sahabatku. Menurutnya, orang yang tepat adalah orang yang menuntut perubahan. Tapi buatku, justru orang yang tepat itu bukan orang yang selalu menuntut adanya perubahan pada dirimu, kecuali memang itu baik buatmu.
Aku selalu tersanjung ketika melihat orang yang menemukan pasangan yang tepat. Mereka hanya cukup mencintai dan dicintai HANYA dengan menjadi dirinya sendiri. Seperti ayah dan ibuku. Bahagia rasanya. Terkadang ada rasa cemburu terbesit, akankah kelak jika aku punya pasangan akan sebahagia ayah dan ibuku dengan cukup menjadi diriku sendiri? Semoga saja, aamiin.
Aku akan mengambil contoh sederhana saja. Bukan cerita orang lain. Hanya sekelumit kisah yang pernah aku jalani.

Aku pernah mencintai seseorang. Dia terlihat begitu indah sempurna buatku. Tanpa ada cela. Andaikata dia warna, buatku dia adalah putih, bersih, tanpa kotor. Itu dulu, sebelum aku memang benar-benar mengenalnya. Entah mengapa, setelah mengenalnya, aku merasa sungguh tersiksa. Bagaimana bisa aku mencintai seseorang, dekat dengannya tapi hatiku selalu tersiksa? Apakah ini cinta? Benarkah ini cinta? Iya kah? Aku juga nggak ngerti. Dia selalu memintaku untuk berubah. Berubah sesuai dengan yang dia mau. Memang yang dia inginkan itu yang terbaik. Tapi harusnya dia tau, harusnya dia paham dan harusnya dia mengerti, kan apa yang dia inginkan belum tentu memang itu yang diinginkan dan dibutuhkan orang lain. Awalnya mungkin dengan senang hati aku menurutinya. Lama-lama rasanya sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa aku merasa tersiksa dengannya. Apakah memang benar ini yang aku mau? Apa memang benar dia yang aku butuhkan? Apakah memang bla bla bla. Masih banyak pertanyaan yang lain. Dan ketika aku ikhlaskan untuk melepasnya, dengan alasan demi hatiku (sesekali boleh dong memikirkan perasaan sendiri, jangan hanya memikirkan orang lain yang belum tentu dia benar-benar memikirkan perasaan kita walau ucapnya begitu, you know what i mean J) justru aku merasa lega. Ya lega, kenapa? Karena aku tak perlu lagi memakai topeng. Topeng? Iya. Haha. Hanya karena dalih ingin membahagiakannya, aku harus berpura-pura menjadi apa yang dia inginkan, menjadi orang lain yang justru teramat sangat menyiksaku. Dan pernyataan ini diperkuat ketika sahabatku mengatakan bahwa, mereka lebih suka melihatku ketika aku tidak bersama dia, karena jika bersamanya aku menjadi orang lain yang tidak mereka kenal.

See? Itulah kenapa aku berani mengatakan, orang yang tepat buatmu tidak akan menuntut perubahan besar padamu karena dia lebih menyukai dirimu apa adanya. Temukan orang yang demikian, dan ketika kau mendapatkannya, jangan lepaskan. Orang yang aku maksud disini bukan hanya pasangan lho ya, melainkan teman, sahabat dan lingkungan juga. Mungkin kamu perlu sedikit perubahan, tapi ingat, lakukan dengan ikhlas dan bila memang itu yang benar-benar kau mau. Jangan sampai terpaksa ya.

Karena sesuatu yang dipaksakan itu hasilnya takkan menjadi baik.

*semoga bermanfaat ^_^

Selasa, 30 April 2013

mantan itu

mantan itu apa ya?
musuh? teman? sahabat? mantan pacar? saudara? atau apa?
orang yang nyebelin? tukang ganggu? orang yang suka bikin galau? orang yang susah dimove on-nin?
atau apa?

sering aku dengar, "aku sebel sama mantanku gara-gara blablabla", "aku benci sama mantanku gara-gara blablabla" atau "aku masih sayang sama mantanku :("
yaa memang itu hak masing-masing orang untuk menilai dan membuatnya memiliki "harga" dihidupnya dengan cara dan value yang berbeda-beda, termasuk yang disebut mantan itu. nggak menutup kemungkinan juga dengan aku..... :)

aku bukan orang yang super galau gara-gara nggak punya mantan. aku juga bukan orang yang super galau gara-gara mantan ngeselin, tukang ganggu atau susah banget kalo dimove on-nin. bukan. aku bukan yang seperti itu. aku punya mantan (nggak usah disebut lah jumlahnya). mereka (tsaaahhh ketauan kalo mantannya lebih dari satu :p) aku anggap itu temanku, ada juga yang aku anggap sahabatku. bukan apa-apa. aku bukan tipe orang yang suka cari musuh. bukan tipe orang juga yang suka jadiin mantan itu "barang haram" atau apalah kalian menyebutnya. bukan, aku bukan seperti itu. hanya bercerita sedikit kenapa aku begini ;)

aku memang bukan orang yang suka cari musuh. aku punya prinsip, kurang lebih seperti ini "aku tidak akan membenci atau mengganggap musuh seseorang yang pernah dekat denganku, yang pernah memberikan aku sedikit banyak pelajaran mengenai agama, hidup dan cinta". ya seseorang yang aku maksud disini adalah mantanku. aku tak masalah bila mereka membenciku atau malah nggak pernah menganggap aku ini mantannya. itu hak masing-masing orang. tapi buatku, mereka adalah temanku.

kenapa teman? bukannya musuh?
inget nggak waktu pertama kali kita jatuh cinta sama orang yang kita sebut mantan? inget kenapa? inget bagaimana? inget ceritanya? inget susahnya? inget senengnya? inget perjuangannya? inget pengorbanannya? inget?
sebenarnya begini, mereka adalah orang yang dikirim Allah untuk jadi "jodoh sementara" buat kita. dari dia, kita diajarkan banyak hal. bagaimana rasanya kita mencintai seseorang. bagaimana rasanya kita berkorban. bagaimana rasanya kita berjuang. bagaimana rasanya kita merasakan bahagia. bagaimana rasanya kita merasakan sedih, galau dan patah hati. buat apa Allah mengajarkan kita seperti ini melalui mereka? agar kita bisa tau bagaimana rasanya harus memaafkan seseorang, bukan melupakan atau membencinya. siapa yang bisa menjamin kenangan takkan pernah muncul lagi selagi kita masih punya otak dan hati? Allah juga mengajarkan kita bagaimana harusnya kita bersabar, karena tanpa mereka kita juga nggak punya pengalaman tentang bersabar dalam mencintai, bukan? yang paling penting adalah Allah mengajarkan kita, bagaimana kita bisa tahu, mana orang yang benar-benar cocok dengan kita, dan mana yang tidak. bagaimana kita bisa menghargai dan toleransi pada seseorang. bagaimana kita bisa menahan ego dan saling berbagi. bagaimana rasanya menunggu dan merubah diri menjadi lebih baik. bagaimana rasanya memilih seseorang yang cocok, berdasarkan hati, bukan hanya dari sekedar fisik ataupun materi. siapa yang bisa menjamin fisik akan tetap bagus dan materi yang terus melimpah? tapi hati yang baik akan selalu jadi mahkota pada orang-orang yang memang berhati mulia.

jangan dulu membenci seseorang terlalu cepat karena sesuatu hal yang sepele

pernahkah kau merasa bagaimana rasanya membenci seseorang yang telah menyakiti kita? pernahkah kau merasa bagaimana rasanya seseorang membenci kita?
jangan dulu terlalu cepat membencinya hanya karena dia melakukan kesalahan yang sepele. selingkuh hal sepele? ya mungkin juga tidak terlalu sepele. tapi sesungguhnya dia mengajarkan kepada kita, siapa yang pantas untuk kita, dan siapa yang tidak ;) who knows? walaupun jodoh ditangan Tuhan, tapi bila kita hanya dia dan tak berusaha juga akan tetap disimpan Tuhan bukan? jangan kecewa ketika usahamu mencari seseorang ternyata tidak sesuai dengan apa yang kau harapkan. Tuhan lebih tahu apa yang lebih kamu butuhkan ketimbang apa yang kamu inginkan. Tuhan lebih tahu mana yang tepat buatmu, bukan hanya sekedar dia yang terbaik.

jangan pernah membenci mantan. kenapa? bukankah kita juga pernah mencintainya? memujanya? merindukannya? pernahkah kamu berpikir, bagaimana menjadi seseorang yang dibenci oleh orang lain? pada masalah yang sebenarnya sudah jauh terlewat namun selalu diungkit? don't be a suck man! mantan juga manusia, butuh dihargai dan dihormati. rasanya tidak enak bukan ketika ada orang yang tidak menghargai dan menghormati kita? ;)

kuncinya cuma satu. jujur pada hatimu, maafkan lalu ikhlaskan. dengan begitu, kamu tidak perlu lagi membencinya atau mencintainya. jika dia berbuat salah, tegurlah dengan cara yang terbaik, lalu maafkan.

jadi mantan itu adalah teman. teman yang pernah mengajarkan kita bagaimana rasanya mencintai dan dicintai orang lain. jadi mantan adalah sahabat. sahabat yang pernah mengajarkan kebaikan, keburukan dan kedewasaan.

Senin, 15 April 2013

curhatan mahasiswa yang disangka "dukun"

ini cerita tentang aku dan jurusan yang aku pilih dibangku universitas
aku memilih jurusan ini, karena dulu sekali aku berpikir aku masuk jurusan ini hanya dengan modal "sering dicurhati" sama teman-temanku. *sigh *pikiran macam apa ini

begini,
aku kuliah mengambil jurusan psikologi. ya, P-S-I-K-O-L-O-G-I. bagi sebagian orang, jurusan ini keren. bagi sebagian lain, jurusan ini biasa saja. tapi bagiku, jurusan ini SANGAT KEREN DAN LUAR BIASA. sungguh. kenapa? karena hanya di jurusan ini kau dianggap dukun, paranormal, tukang tes, tukang mecat orang, tukang ngurusin orang gila dan lain sebagainya. whatever deh. toh anggapan itu tidak semua benar dan tidak semua salah.
sering kali, saat baru memasuki masa-masa awal perkuliahan, INI PSIKOLOGI ITU ILMU APAAN SIH? KOK ABSTRAK BEGINI? yang dipelajari itu manusia, perasaannya, kepribadiannya, karakternya, kognitifnya, hambatan-hambatan perkembangan. DAN LHO KOK ADA STATISTIK? waw, keren ini. jujur, awal perkuliahan adalah masa-masa sulit. bukan apa-apa, hanya karna aku seorang anak IPA yang biasa berhadapan dengan angka dan huruf, sekarang harus berhadapan dengan buku yang fullteks. fiuuuhhhh. bayangkan! aku yang tidak suka menghafal kalimat-kalimat. aduhaduhaduh, mamak, tolong saya. tapi sekian lama, sekian lama, sekian lama. aku makin suka, makin cinta sama pilihanku. sempat aku berpikir kalau aku salah memilih jurusan, tapi justru aku yang "terjerumus" dalam jurusan ini. psikologi itu loveable banget deh! kudu dicoba! *emang makanan* -__-

berhubung awal kuliah masih sombong, dan masih kebawa ego anak SMA yang ababil itu, dengan bangganya aku pamerin kesana kemari. setiap kali ada yang bertanya, dengan mantap aku menjawab, PSIKOLOGI. tapi tapi tapi, yang membuatku terkadang muak dengan pertanyaan orang adalah "Mbak, berarti bisa meramal dong? bisa tau karakter saya? coba lihat wajah saya Mbak, menurut Mbak, saya orang yang seperti apa?" makjleebbbb. langsung diem saya. INI ORANG MIKIR APAAN SIH, EMANGNYA PSIKOLOGI ITU ILMU PERDUKUNAN ATAU BELAJAR TENTANG BAGAIMANA CARANYA MENJADI PARANORMAL, HAH?!!!! nggak habis pikir, benar-benar tidak habis pikir. itu sangat menyebalkan adalah ketika calon profesi kamu nantinya disama-samain sama DUKUN atau PARANORMAL yang bisa ngeramal orang.
itu belum seberapa, orang yang benar-benar tidak tahu tentang psikologi adalah suatu anugerah atau musibah (?). kenapa? karena pertanyaan mereka hanya "psikologi itu apa sih? belajarnya tentang apaan?" nah, itung-itung sambil inget-inget tentang bahan kuliah, dijelasin itu satu-satu. tapi yang menyebalkan adalah ketika pertanyaan tersebut berubah menjadi "berarti bisa ngeramal dong? bisa tolong dilihatin gimana saya?" ini apaaaa pula -___-
yah, lama-lama jadi mahfum juga sama pertanyaan-pertanyaan itu. mungkin karena mereka mengira psikologi itu ilmu yang "bisa ngeramal" makanya begitu. itu masih lebih mending daripada saat salah seorang teman menanyakan kepadaku (kejadian ini belum lama terjadi). mendadak teman yang lama sekali tak ada kabarnya itu mengirim BBM. awalnya hanya basa-basi tidak jelas. sampai pada masalah perkuliahan. pikiranku udah ngomong 'ini pasti minta diramal' 'ini pasti minta diramal'. ternyata dugaanku salah! *makanya jangan suudzon*. bener-bener nggak diduga DAN TANPA DOSA mohon-mohon "AKU MINTA TOLONG AJARIN PSIKOTES DONG!" apaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa? "IYA, TOLONGIN AKU AJARIN PSIKOTES BIAR AKU KALAU MAU DAFTAR KERJA LANGSUNG KETERIMA" what theeeeeeeeeeeee -___-

maaf ya bukannya sok-sokan. aku juga mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi. bagaimana bisa aku ngajarin psikotes atau ngeramal tentang karakter seseorang lewat wajah HANYA KARENA AKU MAHASISWA PSIKOLOGI? nggak banget deh. boro-boro deh, orang kami-kami yang masih mahasiswa psikologi juga masih sering di asessment sama dosen sendiri kok harus mengasessment orang. kalau salah gimana? urusan kan bisa panjang. niatnya ngajarin biar lulus psikotes, eh malah bikin orang itu nggak lulus-lulus psikotes. kan bahaya itu! apalagi ngeramal karakter orang. kebanyakan masih menduga-duga. aku pribadi, pasti selalu ngasih embel-embel pertanyaan "bener nggak?" setiap habis nebak karakter atau perasaan seseorang. kalau salah ya maklum, berarti minta maaf. kalau bener ya syukur.
jadi teringat kejadian waktu KKN kemarin. nggak sengaja mengamati salah seorang temen dan ngomong tentang karakter dia (secara ya, kita nggak saling kenal satu sama lain sebelumnya, tiba-tiba harus hidup dirumah warga jauh dari kota besar selama 45hari, mau nggak mau), langsung orang-orang menganggap aku ini pinter lah, cerdas lah, jenius lah, apa lah. -___-
serba salah memang.

buat temen-temen yang belum tau gimana itu psikologi. jangan sekali-kali tanya macam begitu sama mahasiswa psikologi deh ya! kalau yang ditanya orangnya kebetulan bener. kalau ada yang sok-sokan bisa jawab padahal otakknya blank? nggak ada yang bisa nanggung -___-
aku saranin, lebih baik tanya langsung yang udah ahli. kan banyak tuh, ada plang dengan embel-embel gelar psikologi atau bisa tanya di RSJ. nggak usah takut, nggak usah malu, dan TIDAK USAH MERENDAHKAN! mereka juga menerima orang yang normal kok buat konsultasi, atau mau sekalian terapi pikiran biar nggak kotor dan pesimis juga mungkin bisa -___-
yang jelas, kami ini manusia biasa. jangan sepelekan kami dan jangan mengagungkan kami. kita masing-masing punya passion kok dibidang masing-masing. mungkin memang kami lebih bisa dalam ilmu jiwa, tapi belum tentu kami bisa diilmu lain. jangan berkecil hati dan jangan mengecilkan kami.

RESPECT

Senin, 08 April 2013

Aku Ingin ~ Sapardi Djoko Damono

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

-Sapardi Djoko Damono-

Kamis, 21 Maret 2013

dan kau mungkin

hai kamu!
apa kabarmu?
ingin selalu menyapamu, bercanda denganmu, tertawa denganmu
membagi kisah
ingin aku lakukan lagi, semua yang dulu pernah kita lakukan bersama
ingin aku lakukan lagi, melakukan semua itu denganmu
rasanya, aku seperti berada ribuan kilometer jauhnya denganmu
padahal kita sering bertemu
rasanya, aku seperti ada di planet lain
aku bisa melihatmu, tapi aku tak bisa menyentuhmu

aku cemburu
aku cemburu karna kau tak pernah ada lagi waktu untukku
aku cemburu
aku cemburu karna apa yang aku lihat kini tak lagi sama
aku cemburu
aku cemburu karna apa yang aku rasakan tak lagi semenyenangkan dulu
aku rindu
aku rindu semua tentangmu
aku rindu
aku rindu melakukan berbagai hal denganmu
aku rindu
aku rindu semua emosi dan ekspresi yang kau tunjukkan

dan kau mungkin takkan pernah tahu
bagaimana rasanya menjadi aku
dan kau mungkin takkan pernah mengerti
bagaimana rasanya menunggumu
bagaimana rasanya menangkis perasaanku
bagaimana rasanya menahan cemburuku
bagaimana rasanya aku, merindukanmu setiap waktu

ada harapan-harapan yang aku sematkan setiap aku bertemu denganmu
ada asa yang ingin aku capai denganmu
hai kamu,
ingatkah kamu akan semua mimpi yang kau bangun bersamaku dulu?
ingatkah kamu akan semua perlakukan dan perhatian yang kau lakukan untukku dulu?
ingatkah kamu, setiap pekerjaan yang kita lakukan bersama?
ingatkah kamu, bagaimana rasanya membutuhkanku?
bagaimana rasanya merindukanku?
bagaimana rasanya hanya berdua denganku?

aku rindu kamu
aku rindu setiap nafas saat kita bersama dulu
aku rindu celoteh bawel dari mulutmu
aku rindu segala bentuk perhatian untukku
aku rindu, aku rindu semua tentangmu
aku rindu semuanya denganmu

dan mungkin saat beberapa saat yang lalu kau merindukan senyumku
samakah rasanya seperti rinduku?
dan bila kau bilang aku lupa caranya tersenyum
samakah rasanya bagaimana kau lupa untuk berada didekatku?

mungkin mulai saat ini aku hanya bisa memandangmu dari jauh
tak lagi seperti dulu
mungkin saat ini aku hanya bisa merasakanmu dari jauh
mungkinkah semua rasaku ini kau juga merasakannya?
mungkinkah itu?

salahku yang tak pernah jujur pada perasaanku
salahku yang selalu berusaha menangkis dan menyembunyikan asaku
salahku yang membiarkanmu memilih yang lain selain aku
salahku karna aku tak bisa menjadi sahabat yang baik buatmu
tapi hatiku berkata aku tak salah memilihmu
dan bila pada waktunya nanti memang harus benar-benar berpisah
semoga Sang Pemberi Waktu menjodohkan kita dengan kondisi yang lain

dan maafkan aku bila memang aku menjauhimu
 dan maafkan aku bila aku sengaja mengacuhkanmu
aku hanya berharap dan berdoa yang terbaik untukmu
sehat selalu ya
jangan terlalu jauh melangkah dijalan yang tak benar

Kamis, 07 Maret 2013

empat sehat lima sempurna

ini cerita bukan tentang makanan empat sehat lima sempurna
aku tak pandai menguraikannya menjadi kalimat ajakan
karena ini tentang aku dan sahabat-sahabatku
yang aku namai kita adalah empat sehat lima sempurna

empat sehat lima sempurna
kenapa aku menamainya demikian?
karena jarang ada momen buat kita berlima untuk berkumpul, bercanda dan membagi kisah
hanya diwaktu tertentu
seringkali kita hanya berempat,
meskipun berempat, kita tetap saja menjadi manusia sehat
dan jika kita berlima, kita menjadi lebih sempurna
seperti itulah kira-kira
karena buatku, kalian itu seperti makanan empat sehat lima sempurna
yang menyehatkan aku, jiwa dan ragaku

introducing
this is me, called me Anis
Anistya Wulandari Pratomo (@anistyawp)
i was born at Banyumas, 4th September 1991
mahasiswi psikologi yang bercita-cita menjadi penulis dan psikolog
nggak suka neko-neko, simple, songong juga

bebeb Iwul
Kristiana Puspita Wulandari (@Iwoel_Wulandari)
was born at Purworejo, 7th January 1991
she's one of my bestfriend
orangnya somplak, ceplas-ceplos, tapi baik hati
dia juga orang pertama yang manggil bebeb, jadi sahabat2 yang lain juga ikut2an

bebsong Usron
hahaha she's real name is Yusri Maulina (@yusrimaulina)
she was born at Brebes, 19th January 1992
sebelas duabelas sama aku ini, hobi nulis, tukang kepo tingkat tinggi
she's one of my bestfriend too

adek Mamat
Rahmatika Febriana (@Rahmatika_Feb)
she was born at Jepara, 23th Febuari 1992
sengaja dipanggil Mamat biar namanya nggak samaan sama dosen
ini orang pencetus sahabat2 yang lain buat manggil aku kakak
kadang songong, baik hati, keliatannya halus tapi kalau udah kenal, keren juga dia ^^v

sob Danang
Danang Kusuma Bakti (@danang_wazza)
he was born at Sragen, 14th Desember 1991
dia itu komting sejati, berhubung dia pensiun jadi penggantinya aku
kami sama-sama support Manchester United
dia itu baik, dia itu nggak tegaan, tapi kadang nyebelin juga, on time banget orangnya


perkenalan kita berawal dari sebuah situasi yang Allah "paksakan" untuk kami
aku menyebutnya takdir
entahlah bagaimana jadinya bila aku tak bertemu dengan kalian
mungkinkah aku akan mendapatkan lebih?
atau justru mendapatkan yang kurang?
yang jelas, aku tidak akan mendapatkan sahabat yang seperti kalian
yang jelas, buatku, kalian itu memang tidak ada duanya

betapa bangganya aku menyebut kalian sahabat
betapa berartinya kalian untuk hidupku
berjanjilah wahai sahabat, bila kita nantinya harus dipisahkan oleh ruang dan waktu
kita akan tetap seperti ini
kita akan tetap menjadi sahabat
kita akan tetap menjadi empat sehat lima sempurna
akan terasa kurang bila salah satu diantara kita tak menyatu lagi

dalam doaku, aku berdoa agar kita selalu berjodoh
berjodoh untuk selalu bersama membagi suka dan duka
berjodoh untuk selalu bersama membagi cerita dan keluh

yaa Allah
betapa bersyukurnya aku telah Engkau berikan anugerah seperti kalian
sahabat-sahabat yang luar biasa baik
sahabat-sahabat yang selalu ada dikala susah dan senang
sahabat-sahabat yang selalu bisa mengulurkan tangan ketika yang lain terjatuh
sahabat-sahabat yang bisa mengusapkan air mata ketika duka dan tangis
sahabat-sahabat yang menjadi penopang dikala ujian melanda
sahabat-sahabat yang selalu ada juga ketika tawa dan gembira
sahabat-sahabat yang memang tiada duanya

tak terasa sudah hampir empat tahun kita bersama
mungkin umur persahabatan kita belum mencapai puluhan tahun
tapi telah aku rasakan mengenal kalian seumur hidup

maaf bila terkadang aku lupa kalau kalian sahabatku
karena buatku kalian sudah seperti saudara buatku
karena buatku, kalian sudah seperti belahan jiwa yang selalu ada

yaa Allah
maybe this is our last time we together in this moment of our study
after we are graduate
after we find our destiny
but i always hope and pray
in our future life
in our time that Allah give to us
please yaa Allah,
just make us being always like this
be together and whenever we are
and i hope
this is forever for us
^_^


i can't make a beautiful present just like that you give to me
it's just a simple present
but i promise, that you'll always be a part of me
a part of my life
it's a present to you guys
i love you all, i love you so
^_^

Minggu, 03 Maret 2013

cerita itu telah lalu

sudah lama rasanya ingin kutuliskan cerita tentangmu
tapi entah mengapa pikiran dan hati ini selalu melarangnya
bukan, bukannya aku tak mau mengingatmu
dan bukannya aku tak ingin menjadikan kamu bagian yang pernah jadi terindah
hanya saja, hati dan otakku melarangku untuk mengenal rasa sakit
sedikit banyak kau mengenalkan aku tentang rasanya sakit
sedikit banyak pula kau mengajarkan aku tentang kebahagiaan
teruntuk seseorang yang aku sebut sahabat

ada beban saat aku menuliskan ini
namun ada rasa yang aku ingin sampaikan

hai kamu, apa kabar?
lama sekali tak berjumpa denganmu
lama sekali tak bercanda denganmu
lama sekali tak bercerita denganmu
lama sekali rasanya, aku belum lagi merasakan kasihmu lagi

hai kamu, sedang apa kamu?
tidakkah sedikit dalam pikiranmu atau hatimu tentangku?
tidakkah kau tau bagaimana rasanya jadi aku?

setiap ada kisah tentang seseorang yang pernah menjadi bagian terindah, terselip kisah tentang aku dan kamu yang aku ceritakan
aku bangga punya sahabat sepertimu
aku bangga pernah menjadi bagian terindah dalam hidupmu
namun maafkan aku, mungkin aku terlambat menyadari
tentang sebuah rasa yang aku sebut tak ingin sekalipun aku kehilangan dirimu
yang aku tau hanyalah sebuah perasaan nyaman saat didekatmu
yang aku tau hanyalah, aku selalu merasa senang saat melihatmu
dan aku harus merasakan kerinduan saat kau pergi

yaa Allah
cukuplah aku dan Engkau yang tau semua cerita ini
cukuplah aku dan Engkau yang tau bagaimana cerita ini berjalan
tapi hanya Engkau yang tau bagaimana semua ini akan berakhir
yang aku harapkan, apapun itu, aku inginkan semua yang terbaik untukmu
semoga kau selalu bahagia

Sabtu, 09 Februari 2013

masa lalu

masa lalu itu apa?
masa dimana kita hidup di masa sebelum kita sekarang?
ya, mungkin seperti itu.

apa saja masa lalu itu?
bila kau sebut itu susah, senang, sedih dan bahagia namun kau masih dengan jelas mengingatnya
mentertawakan kebodohan di masa itu
mengungkapkan dengan bangganya keberhasilanmu kala itu

lalu apa yang harus kita lakukan pada masa lalu?
kau tidak perlu melupakannya, kau tidak perlu membuangnya, kau hanya perlu menyimpannya dalam kotak asamu, hingga sewaktu kau membutuhkannya, kau bisa melihatnya kembali

tapi bukankah itu menimbulkan luka dan lara?
itu tidak akan, kecuali bila kau memandangnya dengan bijak, menganggapnya sesuatu yang harus kau pelajari, bila itu kegagalan, kau bisa menengoknya tanpa harus mengulangi. bila itu keberhasilan, kau bisa mencontohnya dengan mengembangkannya agar lebih berhasil di kemudian hari

apakah perlu semua itu?
kau takkan bisa hidup dimasa depan tanpa melalui masa lalu, jadi buat apa kau meragukannya? kau bisa memperbaiki keburukanmu dimasa depan, kau bisa jadi lebih baik lagi dimasa depan
baiklah, lalu, mengapa bisa ada seseorang yang benci masa lalu dan tak ingin mengingatnya lagi?
karena dia tak mau ambil pusing, baginya hidupnya untuk masa depan, namun kesalahan dia adalah dia kurang belajar dari masa lalunya.

lalu bagaimana dengan orang yang selalu melihat masa lalunya?
berarti dia bodoh, dia takkan bisa melulu hidup dimasa lampau, dia harus hidup, berkembang dan memperbaiki masa lalunya untuk masa depan. 

lalu harus bagaimana?
sesekali lihatlah masa lalu jika kau merasa sulit, apa yang kau perbuat dimasa lalu? bisa kau jadikan itu contoh, tapi tetaplah hidup, berjuang dan berusaha untuk masa depan. siapa yang tau kesuksesanmu dimasa depan kecuali kau terus berusaha, berdoa dengan caramu yang baik.
tak perlu kau galaukan yang sudah terjadi, just do your best, makes your dream come true.

sampai kapan akan begini

teruntuk seorang sahabat..

mungkin kau takkan membaca ini tanpa aku meminta,
mungkin kau takkan mengerti arti kata ini tanpa aku bercerita,
mungkin kau takkan pernah membaca dan mengerti setiap yang aku tulis dan aku rasakan.

apa kabar engkau disana?
apa kau baik-baik saja?
lama tak berjumpa, apakah kau tidak merindukanku?

jujur saja, aku lelah dengan semua ini
aku ingin membagi setiap ceritaku denganmu
aku ingin membagi sedih dan senangku bersamamu
tapi kau?
kau menolaknya dan menjauhinya

apa kau pernah merasakan bagaimana rasanya jadi aku?
yang selalu engkau acuhkan, yang selalu engkau lupakan, yang selalu engkau tinggalkan
tidakkah kau merasa lelah dengan hal itu?
entah apa dosaku yang membuat kau begini, tapi bisakah kau mengatakannya?
karena akan lebih menyakitkan ketika kesalahan tidak diungkapkan,
tidakkah engkau merasa?
aku juga ingin kau perlakukan seperti kau memperlakukan dia sebagai sahabatmu
tidakkah engkau berpikir?
akupun ingin engkau dengan bangganya menyebutku sahabat

bila lisan yang tak pantas ini menyakitimu,
bila raga ini telah membuatmu lelah,
bila kelakuan burukku membuatmu jengah,
biarkan aku mengemis maaf darimu
tidakkah engkau tahu bagaimana rasa sakitnya engkau acuhkan?
belum pernahkah kau merasa sepertiku?
kau bisa saja manis, kau bisa saja semuanya, tapi kau tidak bisa melakukan itu didepanku
dan apakah salahku?
tidak bisakah kau mengatakannya?
bukankah kita sudah lama berteman?

aku masih berada diambang kesabaranku,
jangan biarkan aku tak mampu lagi berdiri,
sudah cukup semua kebohonganmu,
sudah cukup semua perlakuan burukmu,
sudah cukup semuanya!
bila memang kau berteman denganku tak memakai hatimu,
bila memang kau hanya ingin menjadi parasit dalam hidupmu,
tinggalkanlah aku
tapi bila memang tidak demikian,
ijinkan hati dan raga kita tetap bersahabat hingga akhir waktu

teruntuk seorang sahabat, semoga kau mengerti.
maafkan bila memang aku yang berdosa,