Rabu, 11 September 2013

look



kali ini aku bercerita tentang patah hatiku.

mungkin aku memang menyukai (bahkan mencintai) seseorang tanpa sadarnya diriku. bayangkan, sudah lama bersama-sama tapi masih juga nggak sadar. dan memang aku sendiri yang menyangkalnya bahwa rasa itu telah ada. ya, dia pacar orang. dia sahabat baikku. dan aku tidak apa-apa dengan status itu, karena aku hanya sahabat baiknya. aku marah? aku cemburu? aku sebal? aku benci? jelas. karena memang itulah teori patah hatiku. dan aku justru menyadarinya setelah dia benar-benar pergi dariku, pergi meninggalkan aku sendiri dengan menggenggam cinta dan dengan bodohnya selalu berdoa agar kau berpisah dengannya. aku wanita bodoh dengan sejuta pengharapanku padamu, yang bahkan mungkin tak akan pernah kau sadari dan kau pahami.

begini ceritanya, aku terlanjur "terikat dan tak mau melepaskan dirimu". dengan bodohnya. entah hanya aku atau kamu yang bodoh? justru disaat kamu telah dimiliki orang lain, kita justru semakin dekat. dengan status sahabat baik tentunya. tapi yang namanya perasaan memang tak pernah bisa bohong kan? bahkan meski perih sekalipun. aku sering membaca teori dimana-mana. yang mengatakan bahwa "pada akhirnya nanti, kita akan jatuh pada orang yang membuat kita nyaman, yang membuat aman dan tenang berada di dekatnya, selalu tertawa bila disampingnya, bersamanya kamu bisa menjadi apa adanya, serta menghabiskan waktu bersamanya adalah suatu hal yang tidak membosankan". andaikata memang begitulah aku dan kamu, bisakah kamu menyadarinya? karena aku lelah bila hanya aku saja yang menyadarinya dan membiarkan hatiku berspekulasi tentangmu, tentang rasamu dan tentang aku dan kamu.

jauh darimu membuatku banyak berpikir, memang benar, cuma kamu yang bisa membuat jantungku terasa hangat dan sejuk disaat bersamaan. bahkan kamu, satu-satunya lelaki yang tak mungkin menyentuhku, tak mungkin memaksaku, dan dengan ajaibnya, kamu selalu membiarkan aku menjadi diriku sendiri, selalu membiarkan aku mengutarakan apa yang ada didalam kepala dan hatiku tanpa perlu merasakan canggung. kamu dengan ajaibnya, yang mampu membuatku berubah menjadi lebih baik, tapi tak pernah sedikitpun kamu meminta imbalan yang membuatku rugi. tak pernah, karena imbalan yang kamu minta pasti itu juga akan membuatku terpacu lebih untuk berbuat dan melakukan yang terbaik, untuk keluargaku, untuk teman-temanku dan untukmu.

susahnya bangkit darimu membuatku sadar. bila mungkin ada lelaki lain yang benar-benar mencintaiku apa adanya, mungkin melebihi dirimu yang mampu menerimaku apa adanya yang mengharuskan lelaki itu harus berjuang keras untuk mendapatkan hati dan cintaku. mereka bisa saja mendapat perhatianku, tapi belum tentu bisa mendapatkan cintaku.

beberapa saat yang lalu, dari sebuah novel yang ditulis Indah Hanaco yang berjudul The Vanilla Heart, ada salah satu paragraf yang membuatku seakan tersadar oleh sesuatu. oleh perasaan yang selalu aku rasa. begini bunyinya "aku tau semua yang sudah dan akan kamu ucapkan. aku paham semua teori patah hati dan butuh waktu untuk menyembuhkan luka itu. masalahnya, aku keberatan mematuhinya. aku merasa manusia harus bijak memanfaatkan waktu. kenapa manusia mesti membuang waktu untuk menangis sesuatu yang tidak bisa berubah? berduka pun ada masa kadaluwarsanya" barisan kalimat ini jelas bukan ditujukan buatku. aku saja tidak mengenal penulis ataupun tokoh yang ada didalam novel tersebut. tapi novel dan tulisan dari penulis seakan memarahiku, membuatku tersadar. apakah memang aku sebodoh itu? yang membiarkan waktuku terbuang sia-sia hanya untuk menunggu, menunggu dan menunggu seseorang yang sangat tidak jelas nantinya akan bagaimana terhadapku. hei, dia sudah punya pacar, dan bahkan mereka akan segera meresmikan hubungan mereka dalam ikatan pertunangan. apalagi yang kau tunggu? haruskah terus-menerus berpijak pada rasa sok bertanggung jawab menyelamatkan dia dari orang yang tidak kamu sukai? tidak bisakah kau berdamai dengan kenyataan? menerima kenyataan, mengucapkan selamat dan membiarkan dukamu hilang diterpa angin?

TENTU. AKU PUN BISA MELAKUKAN ITU. dengan tidak mengurangi rasa hormat sedikitpun, kamu masih tetap sahabat baikku. kamu masih tetap ada dihatiku, tapi kedudukan dan kadar rasa yang ada tidak bisa semenakjubkan dulu. aku membiarmu terbang mengikuti arah kemana hatimu akan memimpin. aku membiarkanmu merajut asamu hingga tak ada lagi aku yang mengganggumu, tapi akan ada aku yang selalu mendukungmu. hei, biarkan aku mencari kekasih hati lain. aku juga lelah dan jengah menantimu seorang diri. kau berlari dan aku merangkak. aku juga kasihan pada hatiku yang terlalu aku biarkan kosong. hanya berdoa, bila nanti memang kau benar-benar jodohku, aku akan ada disini, merentangkan sayapnya lebar-lebar untuk kau kembali. tapi bila bukan, lihatlah hai sahabat baikku, aku juga tidak akan kalah denganmu :) *you must know what i mean ;)

terima kasih untuk semua yang pernah kau ajarkan untukku. terima kasih untuk semua yang pernah kau berikan untukku. semua-muanya. aku tidak akan pernah bisa membalasnya satu persatu. tapi aku akan balas dengan doa terbaikku agar kau selalu sukses dan selalu dilindungi Allah SWT. dan biarkan Sang Pencipta yang membalas semua kebaikanmu.

satu lagu yang selalu membuatku teringat padamu, Malaikat Juga Tahu - Glenn Fredly


*cepat atau lambat kau akan tahu keberadaan tulisan ini. cepat atau lambat kau akan tau bahwa hanya dirimu yang aku maksud disini. dan disaat kau tau, aku sedang berdiri disini, tersenyum melihat padamu dan berkata "aku baik-baik saja. kaupun harus demikian" :)

i loved you so

Tidak ada komentar:

Posting Komentar