Selasa, 29 Maret 2016

aku

aku tidak perlu menyebutkan kepada dunia, apa yang tengah aku perjuangkan
aku tidak perlu menyebutkan apa yang aku harapkan dan aku inginkan
aku tidak perlu menyebutkan siapa yang aku suka dan siapa yang aku benci
aku pun tidak perlu menyebutkan, sejauh mana aku berusaha, sejauh mana aku berikhtiar
aku pun tidak perlu menyebutkan, apa yang sudah aku lakukan untuk sekitarku
aku tidak perlu menyebutkan, kebaikan apa saja yang aku pernah lakukan
aku tidak perlu menyebutkan, ibadah apa saja yang sudah aku lakukan

selayaknya dosa-dosaku yang selalu aku jaga agar orang tidak mengetahuinya,
sebaik itu pula aku menyimpan semuanya sendiri
biarlah hanya Allah yang tahu.

buatmu yang hanya bisa melihat,
jangan menilai dari apa yang kamu lihat, rasakan dan dengarkan
jangan berprasangka apapun terhadapku
jangan menyepelekanku semudah itu
kita tidak akan pernah tahu apa yang Allah akan lakukan,
kita tidak akan pernah tahu.
aku hanya berusaha sebaik yang aku bisa.


aku tidak perlu menyebutkannya, bukan?!

Penyebar Kabar Burung

"akan selalu ada yang tidak menyukaimu, tidak peduli seberapa baiknya dirimu, pasti tetap akan ada orang yang tidak menyukaimu"

aku pernah mendengar pepatah ini. tapi aku terlalu lupa untuk menyebutkan siapa yang ada di balik pepatah ini. okeh, aku akan membahas hal ini.

kapanpun, dimanapun, bagaimanapun lingkunganmu, akan ada orang yang tidak menyukaimu. entah dia beralasan, bahkan tidak punya alasan sekalipun. entah dia orang yang kamu kenal, atau tidak mengenalmu sekalipun. jangan salahkan mereka, lihatlah dirimu, apakah kamu juga demikian? ataukah kamu sama seperti mereka yang kamu keluhkan?

begini, mungkin akan jauh lebih baik jika orang yang membuat kabar burung, yang menyebarkan gosip tidak baik tentangmu itu adalah orang yang sama sekali kamu tidak kenal, atau orang yang kamu benci. tapi bagaimana bila itu orang yang dekat denganmu? tidak peduli seberapa keras pun kamu mencoba menghentikan berita buruk itu (yang 100% tidak benar itu), tapi berita buruk itu selalu datang, lagi dan lagi? tidakkah kamu kesal dibuatnya? tidakkah kamu marah dibuatnya? ataukah, kamu hanya menganggap sebagai angin lalu dan berpikir lama-kelamaan akan surut dengan sendirinya?

pada awalnya, aku tipe yang kedua. aku akan mencoba tidak peduli dan tidak mendengarkan apapun yang mereka katakan. berita-berita buruk itu, aku anggap sebagai sampah yang harus dibuang dan tidak layak untuk aku simpan. namun, bila lama-kelamaan berita buruk itu terus-menerus datang, orang-orang didekatmu tidak berusaha pula untuk menghentikan, malah mencoba "bercanda" dengan hal itu, apa yang harus aku lakukan? aku sudah mencoba tidak peduli, aku sudah mencoba tidak akan mau mendengarkan, tapi lama-kelamaan hal itu menjadi sesuatu yang sangat menyakitiku. tidakkah mereka berpikir sedikit saja tentang bagaimana perasaanku?

aku sedang berusaha, aku sedang berusaha menjadi orang baik. aku sedang berusaha mengendalikan amarahku. dan aku selalu berusaha, untuk tidak pernah membalas perbuatan dan perkataan buruk yang orang lain timpakan padaku. aku diam, bukan berarti aku tidak melakukan apa-apa. aku hanya berdoa, semoga Allah senantiasa mengampuni kalian, menjaga lisan kalian untuk tidak menyakiti orang lain. hanya karena orang itu diam dan ikut tertawa, bukan berarti itu yang sebenar-benarnya terlihat bukan? aku pandai menyembunyikan perasaanku. aku sakit dengan semua itu.

tahukah? bagaimana malunya aku, bagaimana sakitnya hatiku, bagaimana perasaanku saat berita buruk itu terus datang padaku? seberapapun besar ada dorongan untuk membalas, aku tahu, itu hanyalah setan yang sedang berbisik. dan aku tidak akan melakukannya, tidak akan membalasnya. dan aku selalu punya cara sendiri untuk menyembunyikan malu dan sakit hatiku.

aku kira, sekarang bukan lagi waktunya untuk menyebarkan berita buruk, menyebarkan gosip yang tidak benar. sebelum kamu benar-benar melakukannya, pikirkan dulu perasaan orang yang menjadi objek bully-anmu. hanya karena dia diam, hanya karena dia hanya bisa tersenyum dan tertawa, bukan berarti dalam hatinya juga baik-baik saja. bukankah kita sesama muslim, harusnya saling menghargai dan menghormati? bukankah kita seharusnya bisa menjaga lisan dan perbuatan kita? bukannya malah merusak diri sendiri dengan menyebarkan candaan yang sangat tidak dewasa itu?

aku rasa, sekarang waktunya kita untuk sama-sama belajar menjadi dewasa, belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi untuk sesama, belajar menjadi makhluk ciptaan Allah yang luar biasa, berlomba-lomba merebut perhatian dan cinta dari-Nya? bukankah harusnya kita demikian?

yuk, kita bersama-sama belajar. jangan menjadi orang yang buruk, jangan menjadi orang yang bukan dirimu agar bisa diterima oleh orang banyak, jangan berusaha untuk mencela dan menyebarkan gosip hanya untuk membuat orang lain tertawa. bukankah sahabat Nabi Muhammad saw banyak yang mengatakan demikian?

perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan
jangan perlakukan orang lain sebagaimana kamu tidak ingin diperlakukan
jika ingin orang lain berbuat baik padamu, kamu pun harus berbuat baik pada orang lain
meski orang yang baik tidak membutuhkan alasan untuk berbuat baik
meski orang yang baik tidak akan pernah memandang siapa kamu
dan meskipun orang baik, tidak akan pamrih
tetaplah berbuat baik, maka kebaikan akan menyertaimu selalu.