Jumat, 19 Juni 2015

tentangmu

aku pernah merajut puisi tentangmu,
karena aku masih tak yakin tentang rasaku,
aku merajutnya dalam pertanyaan, 
berharap segera menemukan jawaban pasti

aku mulai menyadari,
aku mulai berkompromi,
aku mulai menyikapi,
ternyata memang benar, kaulah yang aku cintai

mungkin logikaku salah,
atau rasaku yang tidak pada tempatnya,
tiba-tiba saja kau hadir dalam mimpiku,
berusaha membuatku percaya,
tiba-tiba saja aku mulai mengerti,
bahwa memang kamulah yang aku cari.

aku memang belum pernah bertemu denganmu,
aku memang belum pernah berbicara empat mata denganmu,
segala obrolan maya kita menjadi suatu pertanda,
kaulah tempatku meletakkan kenyamanan dan keraguan.

aku benci mengira-ngira,
yang hanya bisa buatku mencari pertanyaan lagi dan lagi,

aku tak pernah bosan dengan semua cerita seharimu,
yang terkadang tidak pantas jua untuk diceritakan,
tapi aku selalu menikmatinya,
aku tahu, kau menghargaiku.

kamu datang tidak dengan gombalan,
tapi kamu datang dengan banyak pertanyaan,
sejauh apapun kamu pergi dan selama apapun aku tak mendengar kabarmu,
kamulah sajak-sajak puisi yang selalu aku tunggu.

aku mencintaimu dengan sederhana,
tidak perlu dengan kata-kata obralan yang memabukkan
tidak perlu dengan genggaman tangan atau pelukan
karena dengan kata-kata saja kamu sudah menggenggam hatiku.

namamu adalah nama yang selalu aku sebut dalam doa,
menjadi topik perbincangan menyenangkan antara aku dan Tuhan,
menjadikanmu nyata dalam bayang-bayang
berharap suatu saat nanti, Tuhan kan mengijinkan kita berjumpa

kepadamu yang aku banggakan,
berjuanglah menggapai asamu,
aku tak akan pernah mengikatmu, tapi aku akan melepasmu
hei, bukankah, jika kita ditakdirkan untuk bersama, sejauh apapun kamu dan aku pergi, kita akan tetap bersama?
hei, bukankah, jika kita tidak ditakdirkan untuk bersama, sedekat apapun aku dan kamu, kita akan tetap tidak dibersamakan?
percayakan saja semua pada-Nya
^_^

1 komentar: