Selasa, 02 Juni 2015

WAKTU

Hai!
Aku mau bahas tentang waktu.
Aku ini orang yang tepat waktu, tidak suka tekanan waktu dan selalu terpacu dengan waktu.
Aku orang yang tepat waktu, semua sahabatku tahu sekali hal itu. Aku benci menunggu, karena aku benci pula membuat orang lain menungguku. Kalau misal sudah bilang pukul 10, ya jam 10 teng harus sudah siap. Atau, kalau aku, 15 menit sebelum sudah ready. Aku sebenernya benci menunggu. Apalagi menunggu orang yang dengan sengajanya mengulur waktu. Lah, dia pikir waktuku cuma untuk menunggu? Misal, pukul 10, tapi yang janjian sama aku itu dateng setengah sampai satu jam. Waktu itu kan bisa dipakai buat hal-hal yang lebih bermanfaat, selain hanya menunggu. Misal, beres-beres rumah dsb. SO, kalau emang niat banget janjian sama aku, usahakan tepat waktu. Untuk hal-hal lain mungkin aku masih bisa kompromi, tapi untuk urusan satu ini, WAKTU, tidak bisa sama sekali aku tolerir.

Yang kedua mengenai tekanan waktu. Sebenernya lebih tepatnya ke deadline waktu sih. Misal, pengumpulan tugas kuliah nih, misal hari selasa pukul 10. Sebisa mungkin deh, beberapa hari sebelum, udah banget aku selesein. Atau kalau memang banyak halangan yang nggak memungkinkan selese sehari sebelum, ya pas hari H, maksimal 2 jam sebelum pengumpulan harus udah banget aku selesein.

Yang ketiga, terpacu dengan waktu. Ini ada hubungannya banget kan sama dua hal di atas. Udah aku kasih contoh juga.
Hal yang nggak kalah penting adalah pemberian waktu. Hal yang sangat-sangat menyebalkan buatku adalah ketika aku meminta sedikit waktu dari orang-orang terdekatku hanya untuk menemaniku sebentar saja, atau membantuku sekejap saja. Kadang bukan itu yang mereka berikan. Contohnya nih, dulu ada temanku yang selalu meminta waktuku dan memaksaku dan HARUS menyediakan waktuku untuknya. Bisa berjam-jam bahkan sampai mengganggu waktu tidurku. TAPI, ketika aku hanya meminta waktunya sebentar saja, tidak sampai hitungan jam kok, dia nggak mau. Ada aja alasannya untuk menolak. Lalu, lama-lama aku jadi menjauh. Maaf, aku juga butuh dihargai kok. Aku nggak mau munafik, aku juga butuh dihargai dan diperlakukan sama. Penghargaan kecil semacam itu yang bikin aku seneng kok, misalnya didengerin ketika curhat, bukannya malah sibuk main gadget. Gadget kan bisa dimainin setiap waktu bukan? Tapi bertemu dengan sahabat kita tidak setiap waktu.
Suka sedih sendiri sama orang yang lebih memilih gadget ketimbang orang-orang yang ada disekitarnya. Aku termasuk orang yang, nggak masalah aku gaptek, yang penting aku nggak kehilangan moment sama orang-orang yang aku sayang. Aku jarang lho, gunain gadget kalau lagi kumpul baik sama temen-temen, sahabat-sahabat, maupun keluarga. Aku mikirnya sih gini, mumpung Allah masih kasih waktu bisa ketemu, ngobrol, berbagi cerita dan tawa, kenapa nggak dimanfaatin? Kenapa justru malah asik dengan dunia yang maya?
Ya sih, kalau gadget digunain buat silaturahmi sama orang-orang. Tapi kan ada batas waktunya juga kan?

Aku sebenernya suka sedih, kalau aku lagi curhat, malah dicuekin gara-gara gadget. Dia punya telinga, tapi seakan-akan telinga itu nggak digunain seharusnya. Itulah kadang kenapa aku suka blocking dan males kalau harus cerita sama orang yang sukanya gadget terus. Lagi-lagi balik ke penggunaan waktu, aku sama sekali nggak suka waktuku dibuang percuma untuk orang yang nggak peduli sama aku.

Yah, maaf sih kalau ternyata ada yang menyinggung beberapa pihak. Udah suka ngomong sih, kadang ya dilakuin terus aja. Hei, bagaimana kalau kita belajar untuk saling menghargai satu sama lain? Biar hidup kita juga enak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar