Kamis, 30 Oktober 2014

aku pernah bersamamu, dulu

aku pernah bersamamu, dulu.
bukan sebagai sepasang kekasih, karena kita tak pernah menyepakati hal itu,
bukan pula sebagai sepasang sahabat, karena rasa kita terlalu berharga untuk sahabat,
memang benar adanya, tidak mungkin antara laki-laki dan perempuan bersahabat tanpa ada cinta,
tapi kita terlalu nyaman untuk sekadar duduk berdua membagi cerita,
tertawa, sedih, semua yang pernah kita bagikan,
bersamamu aku menjadi diriku,
bersamamu aku menjadi seorang yang merasa dihargai dan dicintai,

kita bukanlah sepasang kekasih,
tapi rasa yang aku punya ini lebih dari itu,
sungguh disayangkan karena kita terhalang kebebasan,
padahal kita sama-sama saling tahu perasaan masing-masing mesti tak pernah terucap,

jujur saja aku tak benar-benar memahami rasa apa ini,
aku hanya senang bila kamu disampingku,
aku hanya bahagia bila kamu yang selalu ada buatku,
aku hanya merasa kurang bila kamu tak disini,
aku hanya merasa biasa karena kamu yang menjadikanku luar biasa.

kita pernah bersama, dulu,
meski bukan sebagai sepasang kekasih, tapi kita mengerti makna kehadiran masing-masing,
dua tahun sudah aku berusaha menghapus bayangmu,
dua tahun sudah aku mencoba berlalu dari kenanganmu,
memang rasanya sudah jauh berkurang,
memang rasanya tidak sama seperti dulu,
tapi menghapus bayangmu belum sepenuhnya aku mampu,

kamu sudah bahagia disana,
bersama seseorang yang seharusnya kamu hargai dan cintai sejak dulu,
kamu sudah bahagia disana,
jangan mengharapku lagi karena jujur aku tak mampu,

bukan tak pernah ku coba mencari yang lain,
tapi rasanya tak sama,
andai aku punya waktu dan kesempatan,
mungkin masing-masing dari kita sudah mampu menjelaskan perasaan masing-masing.
 
sudahlah, yang seperti ini tak mungkin kan terus aku ratapi
aku pun ingin bahagia, sama sepertimu
kita punya jalan masing-masing,
kita punya ambisi masing-masing,
 
sudahlah, aku pun ingin mencinta lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar