Kamis, 13 November 2014

selamat hari ayah, bapak

Saya baru tahu ada hari ayah ya kemarin-kemarin. Kalau tidak salah tanggal 12 November ya? Sebenarnya, tanpa hari ayah pun aku sudah ingin menuliskan tentang bapak.

Hai Bapak, selamat hari ayah.
Ananda menuliskan ini di atas meja kerjamu, tapi engkau sedang ada di kota orang, menunaikan tugas dan kewajiban sebagai kepala rumah tangga. Mencari nafkah yang tak hanya dicari dari kota sendiri. Meski Bapak selalu sibuk, ananda selalu mendoakan agar Bapak sehat selalu. Maaf ya Pak, kadang ananda egois meminta waktu Bapak untuk berkumpul bersama-sama keluarga.

Duh Bapak, rasa-rasanya ananda seperti tidak berguna sekali, selalu merepotkan Bapak.
Ananda mungkin belum bisa sesukses Bapak, tapi ananda janji dan ananda ingin seperti Bapak. Yang tak pernah pantang menyerah untuk membahagiakan keluarga.
Bapak, maaf ya, mungkin sampai usia ananda yang segini, dua puluh tiga tahun, ananda masih belum bisa membahagiakan dan membanggakan Bapak.
Mungkin ananda masih belum bisa menjadi seperti yang Bapak inginkan.
Sungguh, maaf ya Pak.

Bapakku mungkin tidak seperti ayah-ayah yang lain. Dengan pakaian necis, mobil mewah, rumah besar dan harta yang banyak. Tapi Bapakku selalu menjadi yang lain dari ayah-ayah yang lain. Bapakku cuma ada satu, yang selalu membanggakan dan dibanggakan.
Maaf ya Pak, mungkin ananda selalu mengeluh dan tak pernah menunjukkan kebanggaan, tapi Bapak diam-diam selalu aku banggakan, selalu jadi laki-laki terhebat, terkeren dan terganteng buat ananda. Bapak selalu menjadi pahlawan untuk ananda, kiki dan mama. Bapak selalu ananda sebut dalam setiap doa-doa.

Bapak, sehat selalu ya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan keberkahan, kesehatan dan rizki yang halal untuk kehidupan Bapak. Semoga Allah senantiasa melindungi Bapak kapanpun dan dimanapun Bapak berada. Semoga Allah senantiasa menjaga Bapak.

Bapak, ananda anak perempuan pertamamu. Bapak itu cinta pertama untuk anak perempuan. Dan cinta Bapak adalah cinta yang paling aman, karena Bapak tidak akan pernah mampu untuk menyakiti anak-anaknya, bukan?
Bapak adalah sosok yang selalu luar biasa. Aku tak punya sosok superhero bayangan seperti yang anak-anak punya jaman sekarang. Karena buatku, Bapak adalah superhero yang tak terkalahkan dan tak tertandingi. Bapak adalah superhero yang nyata untuk keluarga. Selalu berusaha untuk melakukan dan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Sedari kecil, Bapak sudah membimbing ananda agar kelak menjadi perempuan yang baik dan taat beragama. Bapak pula yang mengenalkan ananda pada banyak hal di dunia ini. Ananda menjadi suka buku dan suka membaca karena Bapak. Ananda selalu ingin menjadi orang yang baik, juga karena Bapak. Bapak juga yang selalu melindungi ananda dari kerasnya dunia. Bapak juga yang selalu melindungi ananda dari laki-laki yang bukan muhrim. Bapak mungkin terlihat marah, tapi sebenarnya Bapak hanya merasa sedih karena ananda sudah beranjak dewasa.
Bapak tenang saja, ananda akan selalu menjadi putri kecil Bapak.

Nggak terasa lho, air mata menetes saat menuliskan ini. Meski ananda tak pernah mengungkapkan, tapi Bapak menjadi laki-laki pertama yang aku sayang dan aku cinta. Bapak tidak pernah menyakitiku, hanya ananda saja yang sering egois dan sensitif menanggapi perlindungan Bapak.

Bapak, maaf ya.
Ananda masih belum bisa menjadi seperti yang Bapak inginkan, tapi aku selalu berusaha.
Ananda masih belum bisa menjadi kebanggaan seperti yang Bapak mau, tapi aku akan berusaha.
Bapak, maaf ya,
Kalau ananda pernah menyakiti hati Bapak,
Kalau ananda pernah membuat Bapak marah.

Bapak, doakan ananda ya,
agar ananda selalu berada istiqomah berada di jalan Allah,
agar ananda dapat menjadi orang yang sukses, membahagiakan dan membanggakan,
agar ananda dapat menemukan seseorang yang seperti Bapak, yang bisa dibanggakan juga oleh anak-anakku kelak.





Selamat ayah, Bapak.
Semoga Allah selalu melindungi Bapak.
Semoga Allah akan selalu menjaga Bapak.
Semoga Bapak diberikan kesehatan selalu.

salam sayang,


Ananda Anistya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar